KYRGYZTAN (Arrahmah.com) – Tentara pemerintah Kyrgyz menargetkan etnis Uzbek untuk penyiksaan termasuk melakukan pukulan berat dan sesak nafas, setelah kerusuhan etnis paling mematikan awal tahun ini, ujar Human Rights Watch (HRW).
Badan pengawas yang berbasis di New York tersebut mengecam Bishek dalam laporan utamanya karena gagal melindungi etnis Uzbek baik selama dan setelah bentrokan etnis di wilayah selatan negeri tersebut yang menewaskan lebih dari 370 orang, menurut laporan resmi dan menyebabkan 400.000 orang harus mengungsi, lapor AFP.
“Penelitian oleh HRW menunjukkan bahwa aparat hukum secara rutin menjadikan para tahanan sebagai subjek kekerasan di dalam penjara,” ujar laporan tersebut.
“Sementara otoritas mengklaim akan melakukan investigasi kriminalitas yang dilakukan selama bulan Juni dimana kedua kelompok etnis bertikai, penelitian HRW menunjukkan bahwa operasi keamanan tidak proporsional dan menargetkan etnis Uzbek.”
Laporan tersebut merupakan hasil dari penelitian selama hampir dua bulan mengenai bentrokan antara mayoritas Kyrgyz dengan minoritas Uzbek yang meledak di negara bekas Soviet pada Juni, meliputi kasus-kasus tertentu mengenai penyiksaan.
Korban dilaporkan disiksa dengan puntung rokok, dicekik dan dipukuli dengan tongkat karet saat berada dalam tahanan.
Kyrgyztan telah didera kekacauan politik dan kekerasan etnis sejak mundurnya Presiden Kurmanbek Bakiyev dalam protes berdarah pada bulan April. (haninmazaya/arrahmah.com)