BANGUI (Arrahmah.com) – Misi pencarian fakta PBB telah diluncurkan atas dugaan baru bahwa tentara “perdamaian” PBB telah melakukan kekerasan seksual terhadap empat gadis di bawah umur di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah (CAR).
Misi PBB di CAR yang dikenal dengan sebutan MINUSCA, mengklaim dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/1/2016) bahwa mereka tengah melakukan penyelidikan atas tuduhan terbaru terhadap tentaranya yang disebut-sebut telah melakukan kekerasan seksual di Bangui.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekjen PBB mengatakan keempat korban telah diberikan perawatan medis dan psikososial, namun tidak menyebutkan kapan kekerasan berlangsung atau berapa banyak tentara PBB yang terlibat dalam kasus tersebut, lansir Al Jazeera.
PBB mengklaim sejalan dengan kebijakan mereka, mereka tidak menyebutkan asal negara dari tentara yang melakukan pelecehan seksual.
Dujarric menambahkan bahwa PBB telah meminta negara-negara asal tentara untuk memulai penyelidikan mereka sendiri dan negara bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Serangkaian tuduhan
Tuduhan tersebut mengikuti serangkaian pelecehan seksual yang dituduhkan kepada pasukan PBB di CAR pada tahun 2015.
Di bulan Desember, panel independen mengkritik tajam respon PBB untuk kasus pelecehan seksual yang diduga terjadi di pusat pengungsi di dekat bandara Bangui antara Desember 2013 sampai Juni 2014.
Laporan panel mengatakan PBB telah gagal untuk menciptakan perdamaian dan harus berbuat lebih banyak untuk melindungi anak-anak.
Tuduhan terbaru telah mendorong diskusi untuk pembentukan polisi pasukan khusus untuk membantu melakukan patroli di wilayah yang beresiko tinggi.
Sebelumnya di tahun 2015, PBB merilis laporan yang mendokumentasikan pelecehan seksual di sejumlah negara di mana pasukan “penjaga perdamaian” telah dioperasikan, termasuk Republik Kongo, Liberia, Haiti dan Sudan Selatan.
Laporan itu mengatakan terdapat 480 tuduhan kekerasan seksual antara 2008 hingga 2013, yang sepertiga dari jumlah kasus tersebut melibatkan anak di bawah umur. (haninmazaya/arrahmah.com)