KARACHI (Arrahmah.com) – Delapan orang, termasuk lima tentara India, dua warga sipil, dan seorang tentara Pakistan tewas pada Rabu (19/7/2017) dalam bentrokan di sepanjang Line of Control (LoC), sebuah perbatasan de facto yang membagi lembah Kashmir, menurut tentara Pakistan.
Insiden terakhir menandai hari keempat berturut-turut bentrokan antara dua negara tetangga tersebut.
Juru bicara militer Pakistan Mayjen Asif Ghafoor mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan perbatasan India diduga menargetkan pos militer dan warga sipil di sektor Nezapir, Sabzkot, dan Kayani di sepanjang LoC yang mengakibatkan kematian dua warga sipil dan seorang tentara; Tujuh lainnya, termasuk dua tentara, terluka dalam baku tembak dan tembakan yang “tidak beralasan”.
Pasukan perbatasan Pakistan “sebagai pembalasan” kemudian membunuh lima tentara India dengan menargetkan pos-pos perbatasan India, Ghafoor mengatakan sebagaimana dilansir AA (19/7).
Ketegangan antara dua negara tetangga tersebut gagal mereda setelah 19 tentara India tewas bulan lalu oleh militan yang diklaim India memiliki hubungan dengan Pakistan.
Islamabad membantah tuduhan tersebut dan menuding balik New Delhi dengan tuduhan mencoba mengalihkan perhatian dunia dari kekejaman di lembah yang disengketakan tersebut.
Kashmir, sebuah wilayah Himalaya, dikuasai oleh India dan Pakistan di beberapa bagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sebagian kecil Kashmir juga dikuasai oleh Cina.
India dan Pakistan telah bertempur dalam tiga perang, pada tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak dipartisi pada tahun 1947. Kelompok perlawanan Kashmir di Jammu Kashmir telah berperang melawan pemerintah India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.
Lebih dari 70.000 orang dilaporkan terbunuh dalam konflik tersebut sejak tahun 1989. India mempertahankan lebih dari setengah juta tentara di wilayah yang disengketakan tersebut. (fath/arrahmah.com)