BENGHAZI (Arrahmah.com) – Bentrokan bersenjata pecah antara Tentara Nasional Libya dan sekelompok pria bersenjata, gerakan penegakan syariah Islam, di kota Benghazi, Libya Timur pada Jum’at (29/11/2013), lapor Islammemo.
Sumber dalam aparat keamanan Libya menyatakan beberapa orang tak dikenal melepaskan tembakan terhadap patroli Tentara Nasional Libya di jalan raya Suriah, kota Benghazi. Tembakan itu mencederai tiga orang tentara.
Juru bicara Rumah Sakit Al-Jala’ di kota Benghazi menyatakan korban dievakuasi ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Komandan Pasukan Khusus Libya di Benghazi, Wais Bu Khamadah, menyatakan kekerasan yang terjadi di Benghazi merupakan sebuah ancaman keamanan serius. Ia mendesak pemerintah Libya dan Parlemen Libya untuk menyelesaikan ancaman tersebut.
Sebelumnya, bentrokan bersenjata pecah di dekat kawasan Sayidi Khalifah, Benghazi Timur antara Tentara Nasional Libya dan beberapa orang bersenjata. Bentrokan pecah setelah tentara menangkap empat orang pria yang membawa uang sejumlah 50 juta dinar Libya dan bahan peledak, Al-Jazeera melaporkan.
Belum diketahui pasti identitas kelompok bersenjata tersebut, meskipun laporan menduga bahwa mereka adalah anggota Ansharu Syari’ah.
Pemerintah Libya mendapat tekanan keras dari Amerika dan Barat untuk melibas Ansharu Syari’ah, kelompok dakwah yang menyerukan penegakan syari’at Islam di Libya. Pemerintah menuding Ansharu Syari’ah terlibat dalam beberapa aksi kekerasan di kota Benghazi dan wilayah lainnya. (siraaj/arrahmah.com)