SRINAGAR (Arrahmah.com) – Di wilayah Kashmir yang diduduki musyrikin India, aksi militer mereka yang brutal kembali dilancarkan, tiga pemuda martir dan sebuah rumah hancur selama operasi pengepungan di Seer dan Sopore, Jumat (3/6/2011).
Sebuah pemogokan massal segera dilancarkan setelah pemberitaan tentang pembunuhan tersebar di seluruh kota. Otoritas pendudukan menempatkan seluruh pemimpin partai Hurriyet, Mirwaiz Umar Farooq dan pemimpin APHC Shabbir Ahmad Shah dalam tahanan rumah mencegah mereka berkhutbah Jumat dan memimpin doa. Penduduk juga turun ke jalan untuk menentang tahanan rumah.
Sebelumnya, Syed Ali Gilani, menangani sebuah konferensi pers di Srinagar, mengatakan bahwa Jammu dan Kashmir tidak pernah menjadi bagian dari India dan tentara India telah mendudukinya melalui kekerasan. Dia mendesak India untuk menyelesaikan sengketa Kashmir sesuai dengan resolusi PBB.
Di Jenewa, sebuah pameran foto memperlihatkan pelanggaran ham di Kashmir yang diduduki, diselenggarakan di depan gedung Dewan Keamanan PBB oleh Kashmir Centre Brussels and London yang dipimpin oleh Barrister Abdul Majeed Tramboo dan Professor Nazir Ahmad Shawl. Tujuan pameran ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat dunia bahwa India telah menekan suara Kashmir untuk menentukan nasib sendiri. (haninmazaya/arrahmah.com)