SRINAGAR (Arrahmah.com) – Pasukan musyrik India menembaki pengunjuk rasa yang mereka klaim melemparkan batu ke arah pasukan musyrik di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada hari Senin (6/9/2010), menewaskan tiga orang pengunjung rasa dan melukai sedikitnya 17 demonstran lain, kata polisi.
Selama tiga bulan terakhir, sebagian besar wilayah Muslim Kashmir terus bergejolak dengan sejumlah demonstrasi dan bentrokan antara demonstran yang menentang penjajahan India dan pasukan pemerintah. Kematian ketiga orang terakhir menyebabkan meningkatnya jumlah korban tewas dalam bentrokan, yakni menjadi 68 orang, lapor AP pada Senin (6/9).
Tiga orang, termasuk seorang pemuda berusia 17 tahun, tewas ketika pasukan India menembakkan peluru tajam dengan dalih membubarkan pengunjuk rasa di Palhalan, sebuah desa sebelah utara Srinagar, kata seorang perwira polisi. Dia berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk memberikan informasi kepada media.
Penduduk setempat mengatakan tidak ada bentrokan dengan pasukan, tapi prajurit musyrik itu marah ketika para pengunjuk rasa menolak untuk bubar. Pemerintah negara bagian telah memerintahkan penyelidikan atas insiden penembakan tersebut.
“Bentrokan terjadi di dekat sebuah jalan raya pada pagi hari dan jauh setelah itu kami melakukan protes damai di desa,” kata penduduk bernama Merajuddin.
Kemudian, saat berita penembakan menyebar, ribuan orang dari desa-desa tetangga Palhalan turun ke jalan dan berteriak “Pergilah India, Pulanglah” dan “Kami Ingin kebebasan”. Para pengunjuk rasa berjalan ke jalan raya terdekat dan memblokir jalan itu.
Polisi dan tentara paramiliter melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata untuk memadamkan aksi protes. Tidak ada laporan cedera.
Sementara itu, juru bicara militer India mengklaim hari Senin (6/9) bahwa tiga tersangka “militan tewas” dalam pertukaran tembakan di sebuah hutan terpencil di distrik Handwara utara Kashmir.(althaf/arrahmah.com)