SRINAGAR (Arrahmah.com) – Kebocoran yang sangat mengejutkan mengenai keterlibatan seorang perwira senior militer India pada pemboman di sebuah Masjid di Malegoan 2008 silam tengah mengguncang India.
Pengungkapan sensasional muncul ke permukaan setelah penyelidikan, terungkap bahwa seorang Letkol Purohit telah memasok bahan peledak RDX mematikan selain memberikan pelatihan ke ekstrimis dan teroris Hindu. Seperti yang diceritakan, Letkol Purohit mendirikan link nya selama masa jabatannya di wilayah Jammu dan Kashmir yang diduduki dan memasok senjata lain seperti Rasthtriya Rifles. Letkol Purohit terlibat dalam pelatihan pembuatan bom dan dana mengalir untuk mereka yang bersedia terlibat dalam ledakan itu.
Investigasi oleh Anti-Terorism Squad (ATS) juga menemukan bahwa dia menghadiri pertemuan rahasia kelompok ekstrimis Hindu, Abhinav Bahart di beberapa kota berbeda. Sekitar 11 orang termasuk Letkol Purohit telah ditahan. ATS memperoleh pengakuan dari Letkol Purohit yang mengakui peran pentingnya dalam merencanakan dan melaksanakan aksi terorisme pada 29 September di Jammu dan Kashmir.
ATS juga mengatakan bahwa mereka juga memberikan pertanyaan kepada setidaknya lebih dari tiga orang berseragam yang diyakini salah satunya adalah Mayor Jnederal dan dua Kolonel. Penyelidikan lebih lanjut berhasil mengungkap bahwa terdakwa berhasil mendapatkan senjata dan bahan peledak termasuk RDX menggunakan dokumen palsu ketika dikirim ke Kashmir pada 2004 sampai 2005.
Seorang Sadhvi Pragya Singh telah dinyatakan sebagai dalang serangan besar di Malegaon dan ia telah ditangkap. Insiden jahat didirikan oleh para perwira Angkatan Darat India dengan pakaian ekstrimis Hindu di Kashmir yang telah melakukan pemboman, pembakaran, penyiksaan dan tindakan terorisme lain terhadap minoritas khususnya Muslim. Setelah setiap serangan bom disalahkan kepada organisasi Islam, dengan tujuan untuk membangkitkan kebencian dan sentimen anti-Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)