GAZA (Arrahmah.com) – Tentara Mesir pada Selasa malam (28/10/2014) menuntut warga di kota perbatasan Rafah untuk mengosongkan wilayah itu dalam rangka untuk menghancurkan rumah-rumah mereka dan membangun zona isolasi aman dengan lebar 500 meter di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Rabu (29/10).
Tentara Mesir mengatakan bahwa zona isolasi aman yang akan terdiri dari parit berisi air dan dinding besi dibangun sebagai upaya untuk menggagalkan para penggali terowongan. Zona tersebut akan dibangun dengan lebar 500 meter dan panjang 13 kilometer sepanjang perbatasan.
Saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan, “Buldoser-buldoser itu memasuki daerah Barahimah di utara gerbang Rafah dan melakukan aksi penghancuran rumah-rumah di sepanjang pagar perbatasan.”
Sejumlah besar warga di lokasi jalur perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza langsung meninggalkan rumah-rumah mereka sebelum zona isolasi aman didirikan di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Mesir telah bertekad untuk mendirikan zona isolasi aman di sepanjang perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup pendirian zona isolasi aman sepanjang 300 meter di jalur perbatasan. Warga di sepanjang perbatasan diberi waktu hingga hari Rabu kemarin untuk mengosongkan rumah-rumah mereka. Dan pada hari Rabu kemarin sebagian besar warga telah meningalkan kawasan tersebut.
Tahap kedua mencakup pendirian zona isolasi aman sepanjang 200 meter di jalur perbatasan. Para pemilik rumah di sepanjang kawasan ini diberi waktu hingga 48 jam untuk mengosongkan rumah-rumah mereka.
Langkah Mesir yang akan membangunan zona isolasi aman di perbatasan Rafah akan menyebabkan keluarga Mesir harus meninggalkan rumah mereka di daerah bergolak ini di sudut timur laut Semenanjung Sinai.
Keamanan Mesir dan para pejabat militer telah menuduh Hamas ikut campur dalam urusan negara mereka dan mendukung para pejuang Sinai untuk menyerang tentara Mesir, tetapi klaim seperti ini dibantah oleh Hamas.
“Satu-satunya pihak yang dipengaruhi oleh situasi keamanan dan peristiwa di Semenanjung Sinai adalah warga Palestina di Jalur Gaza, sehingga tidak ada warga Palestina yang berkepentingan dalam menargetkan tentara-tentara Mesir,” katanya.
(ameera/arrahmah.com)