SINAI (Arrahmah.com) – Tentara rezim Mesir telah dituduh melakukan pembunuhan diluar hukum di provinsi Sinai, dengan sebuah video yang bocor yang memperlihatkan tentara yang mengeksekusi tahanan dan kemudian melakukan sesuatu untuk membuat korban tewas tampak sebagai korban pertempuran bersenjata.
Video yang diposting online pada Kamis (20/4/2017) oleh Mekameleen, saluran televisi oposisi yang berbasis di Turki, menunjukkan dua orang yang ditutup matanya ditembak di kepala oleh tentara berseragam, lansir Al Jazeera pada Sabtu (22/4).
Dalam video tersebut, seorang pria yang ditutup matanya diinterogasi dengan agresif oleh tentara yang menanyakan apakah dia anggota keluarga Abu Sanana.
Ketika tahanan tersebut menjawab “tidak” dan mengatakan bahwa ia berasal dari Al-Awabadah, mereka bertanya kepadanya di mana kakeknya tinggal sebelum memaksanya tersungkur ke tanah dan melepaskan penutup matanya.
Salah satu tentara kemudian menembaknya di kepala.
Seseorang yang tidak terekam kamera terdengar berulangkali mengatakan sambil berteriak: “Jangan hanya di kepala”, lalu tentara lainnya mulai menembak tubuh tahanan.
Kemungkinan kejahatan perang
Video yang bocor tersebut tampaknya memperlihatkan serangan yang diklaim tentara Mesir di media sosial pada 6 Desember lalu. Mereka memuat tiga foto pria di sebuah lapangan dengan senjata di samping mayat mereka dan diklaim “telah terbunuh dalam sebuah serangan di gudang bahan peledak”.
Seorang pengacara dan pengamat hak asasi manusia, Ahmad Mafreh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pembunuhan tersebut merupakan kejahatan perang.
“Dalam video tersebut, kami melihat eksekusi orang-orang yang tidak bersenjata oleh pasukan yang mengenakan seragam militer,” ujarnya.
“Mereka ditembak secara langsung. Hukum internasional menganggap ini sebagai kejahatan perang yang harus diselidiki secara jelas.”
Bulan lalu, Human Rights Watch (HRW) menuduh pasukan Mesir mengeksekusi sedikitnya 4 orang pada Januari 2017.
Dikatakan pembunuhan tersebut tampaknya sesuai dengan pola pelecehan terhadap warga sipil oleh pasukan keamanan militer yang dikirim ke Siai.
Pada Jum’at (21/4), HRW mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa video dan foto-foto lain yang telah ditinjau telah menguatkan insiden yang ditunjukkan dalam video bocor terbaru dari Sinai.
“Pembunuhan yang keterlakuan ini memastikan bahwa kampanye kontra-terorisme Mesir di Sinai tidak terkendali,” ujar Joe Stork dari divisi Timur Tengah. (haninmazaya/arrahmah.com)