TRIPOLI (Arrahmah.com) – Tentara Libya menyita senjata, amunisi, dan kendaraan yang dibeli oleh Uni Emirat Arab (UEA) untuk panglima perang Khalifa Haftar, lapor Anadolu Agency.
Ini terungkap setelah Angkatan Darat Libya mengumumkan pembebasan lengkap ibukota Tripoli bersama dengan kota Tarhuna yang strategis dari milisi Haftar selama 72 jam terakhir.
UEA adalah salah satu dari beberapa negara – bersama Mesir dan Rusia – yang telah mendukung milisi Haftar melawan pemerintah Libya yang sah.
Pasukan pemerintah menyita sistem rudal pertahanan udara portabel manusia FN-6 yang juga dikenal sebagai MANPAD, sebuah senjata anti-tank recoilless SPG-9, sebuah rudal yang dipandu anti-tank tipe Cornet, serta rudal mortir dan grad.
Tembok besar mortir yang ditarik para howitzer, roket, senjata anti-pesawat terbang, dan meriam juga direbut oleh tentara.
Menurut sumber pemerintah, di Tarhuna, puluhan tank, kendaraan lapis baja, dan depot senjata disita.
Tentara Libya pada hari Jumat membebaskan kota Tarhuna yang strategis, benteng terakhir Haftar di Libya barat.
Tarhuna adalah titik fokus utama untuk jalur pasokan milisi Haftar dari pangkalan udara Al-Jufra.
Tentara Libya pada Kamis mengumumkan pembebasan lengkap ibukota Tripoli.
Pada Maret, pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian untuk melawan serangan di ibukota, dan baru-baru ini mendapatkan kembali lokasi-lokasi strategis, termasuk pangkalan udara Al-Watiya, dalam sebuah pukulan besar terhadap pasukan Haftar.
Pemerintah Libya didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan Haftar.
(fath/arrahmah.com)