LIBANON (Arrahmah.com) – Tentara Libanon yang membelot, Abdallah Shehadeh, dalam sebuah video yang dirilis pada Kamis (16/10/2014) mengatakan militan Syi’ah “Hizbullah” telah memanipulasi militer dan melakukan diskriminasi terhadap personil
Sunni di tubuh militer Libanon, hal itulah yang mendorongnya untuk melakukan pembelotan dan bergabung dengan Mujahidin Jabhah Nushrah.
“Kami mendaftarkan diri di Angkatan Darat dalam rangka membela rakyat Libanon, tapi kami terkejut menyaksikan bahwa (Angkatan Darat) adalah alat di tangan ‘Hizbullah’, yang digunakan untuk keperluannya sendiri,” ujar Shehadeh dalam video yang diposting oleh Mujahidin Jabhah Nushrah, seperti dilaporkan oleh Zaman Alwasl.
Dia menambahkan bahwa “Hizbullah” melakukan hegemoni untuk mendukung personil Syi’ah dan melakukan diskriminasi terhadap prajurit Sunni.
“Tentara Syi’ah yang sedikit mampu mengintimidasi prajurit Sunni yang besar,” lanjut Shehadeh.
Pelecehan dan penghinaan terhadap Muslimah di pos pemeriksaan dan penganiayaan terhadap Sunni secara umum juga menjadi alasan Shehadeh untuk melakukan desersi.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa seorang Muslim (Sunni) yang memanjangkan jenggotnya segera ditangkap di pos pemeriksaan dan dikirim ke Roumieh (penjara), dimana gerakan ‘Hizbullah’ difasilitasi di pos pemeriksaan ini,” ungkapnya.
Shehadeh muncul dalam sebuah video, dia berdiri di depan kendaraan militer Humvee yang penuh dengan senjata dan amunisi yang menurutnya dikirim oleh Arab Saudi kepada militer Libanon untuk membunuh Mujahidin di Suriah.
“Senapan mesin ini, amunisi dan night vision goggles kini menjadi ghanimah untuk Mujahidin.”
Shehadeh menyeru amir Jabhah Nushrah, Abu Muhammad al-Jaulani untuk memasuki Libanon dan membebaskan Muslim yang tertindas dan menyeru pasukan Sunni untuk mundur dari Angkatan Darat sebelum terlambat.
Dia memperingatkan bahwa tentara Libanon akan membayar harga yang mahal setelah menjadi pion di tangan “Hizbullah”.
“Hizbullah’ memasuki Suriah dan membunuh rakyatnya. Maka wajarlah bahwa Mujahidin memasuki Libanon untuk membunuh ‘Hizbullah’ dan pengikut mereka,” tambah Shehadeh. (haninmazaya/arrahmah.com)