BEIRUT (Arrahmah.id) – Tentara Libanon mengatakan pada Ahad (5/3/2023) bahwa pihaknya telah memaksa patrol militer “Israel” mundur setelah melanggar Blue Line atau Garis Biru di perbatasan selatan, lansir media lokal.
Sebuah patroli “Israel” “melanggar Garis Biru di kota Aita al-Shaab, melintasinya sekitar satu meter,” ungkap pernyataan militer, menambahkan bahwa patroli tentara Libanon tiba di lokasi dan memaksa musuh mundur ke belakang Garis Biru.
Garis Biru mengacu pada perbatasan yang ditetapkan PBB antara negara-negara musuh setelah “Israel” menarik diri dari Libanon selatan pada 2000.
Sebuah unit dari Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL) juga tiba di lokasi dan mencatat pelanggaran tersebut, tambah pernyataan itu.
Sumber keamanan Libanon mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan “Israel” berusaha memasang pagar kawat berduri di dalam sisi perbatasan Libanon sebelum tentara Libanon turun tangan dan menghentikan mereka.
Belum ada komentar dari “Israel”.
Bulan lalu, tentara Libanon menyerukan penghapusan pagar kawat berduri yang didirikan oleh “Israel” di daerah yang disengketakan di Libanon selatan.
Libanon menyoroti pelanggaran regular “Israel” atas wilayah udara, darat, dan perairan teritorialnya. Hal ini telah berulang kali memaksa PBB untuk campur tangan menghentikan pelanggaran ini. (zarahamala/arrahmah.id)