ILIGAN (Arrahmah.com) – Tentara kafir Philipina memperbesar jumlah mereka untuk memburu mujahidin di sana pada Selasa (19/8) setelah serangan mematikan oleh kelompok mujahidin yang menewaskan 30 orang. Kelompok mujahidin menolak untuk melakukan perdamaian.
Ratusan mujahidin Moro yang tergabung dalam Moro Islamic Liberation Front (MILF) menyerang kota-kota di Provinsi Lanao del Norte dan Sarangani senin lalu. Serangan secara serentak dimulai pada waktu fajar menyingsing, menyerang wilayah yang berpenduduk mayoritas Kristen dan berakhir pada tengah hari.
Sedikitnya tiga tentara kafir telah tewas dan lusinan lainnya luka-luka. Pemerintah daerah setempat mengatakan, masih ada beberapa orang yang belum diketahui keberadaannya.
Juru bicara Presiden Arroyo, Jesus Dureza hari ini mengumumkan kepada warganya untuk tenang. Dia mengakui, perdamaian dengan MILF saat ini sangat beresiko.
Pemimpin militer Cardoso Luna mengatakan pasukan bantuan telah dikirim ke daerah-daerah yang menjadi target mujahidin.
“Kami telah membebaskan kota-kota. Kami tengah melakukan operasi pengejaran. Kami tidak akan berhenti sampai kami menangkap seluruh anggota kelompok pemberontak tersebut.” Ujar Luna.
MILF juga menyerang satu kawalan militer pada Minggu (17/8) dan berhasil membunuh 4 tentara kafir dan 3 orang yang pro dengan pemerintah.
Arroyo mengutuk para pemberontak Muslim sebagai orang-orang yang “picik”. Dia meminta tentaranya untuk mempertahankan tiap jengkal wilayah di Philipina..
Arroyo meyakinkan publik bahwa pemerintahannya akan memberi keamanan dan melawan gerakan atau kelompok manapun yang akan mengganggu cita-cita Philipina untuk selalu berada dalam keadaan damai khususnya di Mindanao, dimana sudah 30 tahun MILF berjuang dan berhasil menewaskan 120.000 tentara musuh.
Juru bicara MILF, Mohagher Iqbal mengatakan pemimpin kelompok mujahidin masih memegang “perjanjian proses perdamaian” dan mengatakan mereka menyerang kelompok (orang-orang Kristen) yang berusaha menggagalkan perjanjian atas wilayah mereka.
“Ini adalah konsekuensi yang harus mereka hadapi,” kata Iqbal.
“Pemimpin MILF terus menggerakkan dan mengendalikan pejuang-pejuang di tempat itu dan dirinya tidak yakin apakah serangan-serangan mereka akan segera berhenti dalam waktu dekat,” tambah Iqbal.
Kelompok-kelompok mujahidin di wilayah manapun tidak akan pernah rela jika harga diri dan risalahnya diinjak-injak! (Aul/Arrahmah.com)