MAGUINDANAO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 37 Mujahid diklaim telah dibunuh dalam serangan besar selama dua hari di provinsi selatan Filipina.
Presiden Benigno Aquino mengklaim bahwa operasi tersebut dilakukan untuk “melindungi” penduduk desa dari “militan” di provinsi Maguindanao.
Dalam operasi ini, selain tentara kafir Filipina, kelompok perlawanan bangsa Moro yang membelot dari perjuangan dan memilih berdiri di sisi pemerintah kafir Filipina, MILF (Moro Islamic Liberation Front), juga ikut serta dalam pertempuran melawan Mujahidin BIFF (Bangsamoro Islamic Freedom Fighters).
Di bawah kesepakatan baru, MILF akan menyerahkan senjata mereka dalam pertukaran untuk “pemerintahan sendiri” di bagian selatan.
Namun, laporan bertentangan dirilis oleh Mujahidin Filipina dalam page resmi mereka di facebook.
Mujahidin mengatakan bahwa pertempuran sengit dimulai sejak Senin (27/1/2014) pagi dengan penembakan artileri berat yang berlangsung lebih dari satu jam dan diikuti dengan pemboman dari udara yang menargetkan kamp Mujahidin.
Lebih dari 6.000 tentara kafir Filipina dikerahkan dalam operasi didukung dengan pasukan MILF dan GRF. Aliansi kafir murtad ini kemudian memulai serangan darat dan berusaha menembus kamp BIFF di Datu Piang, Maguindanao di mana mereka mendapat perlawanan dari Mujahidin BIFF dan pertempuran sengit meletus. 20 Orang dari golongan kafir murtad tewas dalam pertempuran tersebut. Satu kendaraan hammer dihancurkan dan 8 tentara yang berada di dalamnya tewas.
Dalam pertempuran di hari pertama, dua kendaraan amfibi dihancurkan oleh ledakan bom ranjau. Pesawat tempur musuh melakukan kesalahan dengan membom lokasi pasukan MILF. Itu adalah pertempuran yang sangat dekat, sehingga pilot pesawat tempur tidak bisa membedakan dengan tepat elemen dari pihak mereka, dengan demikian, sejumlah sekutu mereka tewas dalam serangan udara. Serangan udara dilakukan oleh pesawat tempur dan helikopter.
Berkat kebesaran Allah Subhanahu wa ta’ala, serangan udara dari tentara kafir menjadi bumerang dan membunuh tujuh sekutu mereka sendiri.
Di hari kedua pertempuran (28/1), musuh-musuh Allah mulai gelisah, unit lain amfibi yang dikerahkan berhasil dihancurkan oleh Mujahidin.
Menurut penghitungan Mujahidin BIFF, total 89 pasukan musuh tewas dan banyak dari mereka yang terluka yang jumlahnya tidak diketahui. Selama pertempuran, pasukan musuh tidak dapat menembus Mujahidin dan kamp mereka.
Selama pertempuran, tiga Mujahid terluka dan tidak ada korban jiwa. (haninmazaya/arrahmah.com)