BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sebelas orang dari satu keluarga tewas akibat tembakan tentara kafir Amerika Serikat di kota Mosul, Irak utara, kata sumber resmi keamanan pada Minggu (5/10).
“Tentara Amerika Serikat membunuh 11 orang dari satu keluarga saat melancarkan serangan fajar atas satu rumah di lingkungan Tammuz 17, barat Mosul,” kata sumber itu kepada kantor berita Suara Irak (VOI).
“Tentara Irak menyerahkan mayat itu, yang ditempatkan di kantong nilon oleh serdadu Amerika Serikat, kepada kamar mayat di kota Mosul,” kata sumber itu menerangkan, seperti diwartakan DPA. Pejabat kamar mayat mengatakan kepada VOI bahwa yang tewas termasuk tiga wanita, tiga anak-anak dan lima pria.
Seorang bocah berusia tiga tahun dan bayi berumur tiga bulan dikabarkan selamat dari serangan tersebut. Tapi, penasehat media Pasukan Asing (MNF), Miqdad Jibrail, membantah mengetahui kejadian tersebut. Mosul, ibukota propinsi Nineveh, terletak 405 kilometer utara Bagdad.
Pengadilan tentara Amerika Serikat, yang dituduh membunuh seorang tahanan Irak, pada tengah September digelar di pangkalan tentara di dekat mantan presiden Saddam Hussein dijatuhi hukuman mati di kota kelahirannya, Tikrit, kata tentara Amerika Serikat. Pemeriksaan terhadap Sersan Hal Warner dibuka di pangkalan gerakan satuan Speicher setelah dua kali ditunda.
Warner dituduh melakukan pembunuhan berencana, menyerang, membuat pernyataan resmi palsu dan mempersulit pengadilan.Tuduhan tersebut merupakan tindak lanjut penyelidikan kejahatan atas kematian Ali Mansur Mohammed, tahanan semula diyakini sudah dibebaskan oleh pasukan sekutu sekitar 16 Mei 2008.
Tentara lain, Letnan Satu Michael Behenna, juga didakwa ikut membunuh Mansur. Pengadilan Behenna rencananya mulai bersidang pada 20 September.Kesatuannya, kompi D, adalah batalion pertama ditempatkan di dekat kota utara penyulingan minyak, Baiji.
Putera wartawan koran mingguan tenar di Irak utara pada ahir Juli ditembak mati tentara Amerika Serikat sesudah mobilnya dituding membelok dengan liar, kata polisi.Tentara Amerika Serikat menembak mati Arkan Ali Nuaimi (19 tahun) saat ia mendekati pos pemeriksaan dengan mobilnya di kota minyak Kirkuk, kata polisi kepada kantor berita Prancis AFP.
Ia menyatakan putera Ali Taha Nuaimi, redaktur suratkabar “Suara Desa”, yang dibiayai Amerika Serikat, dihujani peluru tentara negara penjajah itu ketika ia tidak dapat menguasai kendaraannya.”Ia kehilangan kendali di dekat toko roti Bahrain di Kirkuk selatan…lalu mereka menembakinya, membunuhnya dengan cepat,” kata pejabat polisi tersebut. Temannya, yang duduk di samping Nuaimi, selamat.
Seorang penduduk pada akhir Juni tewas akibat serangan pasukan Amerika Serikat di Karbala.Gubernur kota tersebut, Oqeil Khazaali, menyatakan gerakan itu dilakukan di daerah Ganaga, tempat kelahiran Perdana Menteri Irak Nuri Maliki.”Kami mencela gerakan itu dan meminta penjelasan dari pasukan Amerika Serikat, karena pasukan keamanan di Karbala tidak tahu mengenai hal tersebut,” kata Khazali.
Empat orang Irak dari satu keluarga, yang diduga dibunuh tentara Amerika Serikat di Irak utara, pada tengah Juni dimakamkan di tengah unjukrasa menentang negara penjajah itu oleh kerumunan 300 orang. (Hanin Mazaya/ant/dpa/afp/kp/arrahmah.com)