KAIRO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas pada Rabu (14/8/2013) saat polisi Mesir bergerak menuju kamp pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi, ujar saksi mata.
Al Arabiya melaporkan bahwa bentrokan antara pasukan keamanan dengan pendemo pro-Mursi meletus di kamp Rabaa al-Adawiya.
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ke dalam kamp dan sebuah video menunjukkan asap mengepul dari kamp tersebut. Sementara itu helikopter militer terbang di atas wilayah itu.
“Ini adalah awal dari operasi untuk membebaskan pendemo,” ujar pejabat keamanan kepada AFP mengonfirmasi bahwa langkah-langkah selanjutnya akan diambil unuk kamp di Nahda Square.
Saksi mata, Ahsur Abid mengatakan kepada Reuters bahwa 15 orang dilaporkan meninggal dunia saat operasi pembersihan dimulai. Ia mengatakan ia melihat jenazah mereka di rumah sakit yang terletak tak jauh dari kamp.
Kantor berita junta militer mengatakan pasukan keamanan telah mulai menerapkan rencana bertahap untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Al Arabiya melaporkan bahwa pasukan keamanan membuka Nasr Street, jalan yang mengarah ke Rabaa al-Adawiya. Pasukan mengklaim bahwa jalan tersebut terbuka untuk mereka yang ingin meninggalkan kamp.
Laporan menambahkan bahwa beberapa demonstran mulai membakar ban untuk memblokir upaya tentara.
Sementara itu, pada Selasa (13/8) malam, sedikitnya satu orang tewas dan 11 lainnya terluka oleh tembakan tentara dalam bentrokan antara pendukung Mursi dan penentangnya di Kairo, lansir Al Arabiya.
Bentrokan terjadi di jalan al-Haram di mana pendukung Mursi menggelar aksi unjuk rasa. (haninmazaya/arrahmah.com)