KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan Mesir pada Rabu (1/1/2014) melepaskan tembakan gas air mata ke arah mahasiswa pendukung presiden terguling Muhammad Mursi ketika melakukan aksi unjuk rasa di kementerian pertahanan menentang penguasa interim Mesir yang didukung militer.
Protes mahasiswa dari Universitas Kairo datang saat Ikhwanul Muslimin menyeru aksi mogok nasional, lapor Al Arabiya.
Ikhwanul Muslimin Mesir ditetapkan sebagai organisasi “teroris” oleh penguasa interim pada pekan lalu. Keputusan yang memberikan keleluasaan bagi otoritas untuk menindak keras kelompok tersebut dan para pendukungnya.
Situs berita Al-Ahram melaporkan bahwa polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes mahasiswa dan menangkap beberapa dari mereka.
Polisi juga menembakkan gas air mata pada protes mahasiswa anti-rezim Mesir di kota Zagazig, Delta Nil.
Mahasiswa pro-Ikhwanul Muslimin telah menggelar demonstrasi menentang penguasa interim di seluruh universitas di Mesir dan aliansi anti-kudeta telah menyeru agar menggelar lebih banyak protes untuk menekan penguasa.
Kekerasan oleh polisi dan tentara junta Mesir terhadap mahasiswa terus terjadi.
Sebelumnya pada pekan lalu, kampus Universitas Al Azhar dibakar dalam bentrokan antara mahasiswa dengan tentara junta. Televisi negara menuduh para pengunjuk rasa (mahasiswa) yang melakukan pembakaran namun mahasiswa menyalahkan militer.
Dalam bentrokan tersebut, 101 orang ditahan.
Kebakaran di kampus Universitas Al-Azhar membuat ujian di fakultas bisnis harus ditunda.
Ikhwanul Muslimin menyatakan bahwa polisi telah menciptakan tuduhan palsu terhadap mahasiswa.
“Seorang mahasiswa gugur dalam kekerasan,” ujar pernyataan Ikhwanul Muslimin seperti dilansir CNN (28/12). (haninmazaya/arrahmah.com)