GAZA (Arrahmah.id) — Cuplikan dari video yang beredar di media sosial memperlihatkan puluhan pria Palestina , tanpa pakaian dalam, berlutut di tanah, dijaga tentara Israel, di sepanjang sisi bangunan yang rusak.
Ketika pertempuran berkecamuk di sekitar Khan Younis dan wilayah utara, sebuah video beredar di media sosial, memperlihatkan puluhan pria Palestina, telanjang hingga pakaian dalam, berlutut di tanah, dijaga oleh tentara Israel.
Dilansir BBC (8/12/2023), orang-orang tersebut diperkirakan ditangkap di Beit Lahiya, di ujung utara Jalur Gaza.
Mereka tampak disuruh melepas sepatu yang terlihat berserakan di seberang jalan. Gambar lain menunjukkan mereka diangkut dengan truk militer.
Di media Israel, para tawanan digambarkan sebagai pejuang kelompok perlawanan Palestina Hamas yang telah menyerah.
Gambar terakhir menunjukkan para pria, diikat dan ditutup matanya, berlutut di area pasir yang luas.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan tentara IDF dan petugas Shin Bet menahan dan menginterogasi ratusan tersangka teror.
“Banyak dari mereka juga menyerahkan diri kepada pasukan kami selama 24 jam terakhir. Informasi intelijen yang diperoleh dari interogasi mereka digunakan untuk melanjutkan pertempuran,” katanya.
Sementara itu, seorang jurnalis Palestina terkenal, Diaa Al-Kahlout, seorang koresponden The New Arab, telah diidentifikasi di antara mereka yang ditahan.
The New Arab mengatakan al-Kahlout telah ditangkap bersama saudara laki-lakinya, kerabatnya “dan warga sipil lainnya”.
The New Arab yang berbasis di London mengatakan korespondennya Diaa Kahlout ditahan oleh pasukan Israel hari ini di Beit Lahia selama penangkapan massal.
Kantor berita tersebut mengatakan saudara laki-laki dan kerabat Kalhout juga ditangkap, dipaksa menanggalkan pakaiannya dan menjadi sasaran penggeledahan yang memalukan.
Mereka kemudian dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.
Laporan ini menyerukan “komunitas internasional, pembela dan pengawas hak asasi jurnalis, dan badan-badan hak asasi manusia untuk mengecam serangan yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap jurnalis sejak tanggal 7 Oktober dan melakukan upaya untuk memastikan mereka dibebaskan dari penahanan dan dilindungi.” (hanoum/arrahmah.id)