JENIN (Arrahmah.id) – Pasukan pendudukan ‘Israel’ terus melancarkan agresi di Jenin dan kampnya di Tepi Barat utara sejak dini hari kemarin, Rabu (6/11/2024), dengan menempatkan penembak jitu di beberapa sudut kota. Agresi ini telah berlangsung selama lebih dari 12 jam.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi tewasnya seorang warga Palestina oleh pasukan pendudukan di Harsh al-Saada di kota Jenin, sementara situs media sosial setempat melaporkan bahwa nama pemuda itu adalah Abdullah Muhammad al-Saadi.
Israeli occupation forces storm the Harsh Al-Saada area in Jenin in the occupied West Bank. pic.twitter.com/BuxILESRhj
— Quds News Network (@QudsNen) November 6, 2024
Tentara ‘Israel’ melanjutkan operasi militernya di Jenin dan kampnya di Tepi Barat utara, di mana dua warga Palestina dan seorang wanita terluka, menurut Rumah Sakit Khusus Ibnu Sina dan Bulan Sabit Merah.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan ‘Israel’ mengerahkan penembak jitu di beberapa lokasi di kota dan sekitar kamp, di tengah suara bentrokan dengan pejuang perlawanan Palestina dan ledakan dari waktu ke waktu.
Para saksi menambahkan bahwa buldoser ‘Israel’ menghancurkan sebagian besar jalan dan pintu masuk kamp, yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa bagian Kota Jenin dan kampnya, kata WAFA. Buldoser tersebut juga menghancurkan jalan-jalan di dekat sekolah UNRWA di kamp Jenin, dan pintu masuk ke kamp Jenin, serta meratakan properti di sana. Akibatnya, sekolah tersebut dihentikan untuk sementara.
Tentara Israel sebelumnya telah menyerbu kota Jenin dan kampnya beberapa kali sebagai bagian dari penggerebekan di kota-kota di Tepi Barat, dengan alasan mencari orang-orang yang dicari karena alasan keamanan.
Additional military reinforcements from Israeli occupation forces are heading towards Jenin refugee camp in the occupied West Bank. pic.twitter.com/oQsbcQSrXX
— Quds News Network (@QudsNen) November 6, 2024
Di Tepi Barat selatan, pasukan ‘Israel’ sebelumnya menyerbu kota Al-Khader, dan ditempatkan di sekitar Masjid Agung (tengah), yang menyebabkan pecahnya bentrokan dengan para pemuda.
Mereka mengatakan bahwa pasukan ‘Israel’ menembakkan bom suara dan gas beracun ke para pemuda dan rumah-rumah, yang menyebabkan sejumlah warga mati lemas, termasuk 5 anak-anak.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi, dalam sebuah pernyataan, bahwa krunya menangani 5 anak yang terluka akibat gas air mata selama bentrokan di kota Al-Khader, sebelah barat Betlehem, dan mereka dipindahkan ke rumah sakit untuk dirawat.
Pada Selasa (5/11), 8 warga Palestina syahid dalam operasi pendudukan di Tepi Barat, 6 di Qabatiya dan 2 di kota Tamoun, sebelah selatan Tubas.
Jumlah syuhada di Tepi Barat telah meningkat menjadi 777 warga Palestina sejak dimulainya genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. (zarahamala/arrahmah.id)