GAZA (Arrahmah.id) — Tentara Israel dilaporkan menginjak-injak tulisan tauhid di sebuah kain yang mirip bendera Arab Saudi. Hal ini dilakukan di saat militer Israel sedang melaksanakan serangan ke wilayah Palestina, Gaza, yang dihuni 99% umat Islam.
Dilansir Middle East Eye (27/6/2024), foto ini pertama kali diedarkan oleh akun X bernama Tamerqdh. Tamer mengungkap foto itu diambil dari dua akun tentara Israel di Instagram.
“Sekelompok tentara Israel di Brigade Pasukan Terjun Payung menginjak-injak bendera Saudi dan tulisan tauhid, selama invasi darat ke kota Khan Younis (Gaza),” kata Tamer dalam keterangan foto.
“Ini yang diunggah seorang tentara di akun Instagramnya. Ini adalah kekotoran dan penghinaan Israel.”
Sejauh ini, foto ini belum dapat diverifikasi secara resmi. Middle East Eye juga menghubungi kedutaan Saudi di Inggris, namun belum ada respon
Meski begitu, sejumlah netizen di X mencoba mencari jejak digitalnya. Ternyata foto itu pertama kali diunggah oleh akun tentara Israel di Instagram bernama @shy__boukhriss pada tanggal 21 Januari 2024 ketika dia dan teman2nya menyerang Gaza.
Viralnya foto inipun membuat Umat Islam melontarkan reaksinya. Pasalnya, syahadat mencantumkan Allah SWT dan Nabi Muhammad.SAW.
“Kata ini tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam (bangsa),” tulis seorang pengguna, X menggunakan istilah yang mengacu pada komunitas Muslim yang lebih luas.
Beberapa pengguna X lainnya mengkritik apa yang mereka anggap sebagai kurangnya sikap warga Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina. Mereka juga menyebut ini adalah bukti bahwa kerajaan tersebut tidak seharusnya menormalisasi hubungan dengan Israel.
Diketahui, Pada tahun 2020 dan 2021, Israel mencapai perjanjian normalisasi, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, dengan sejumlah negara Arab Muslim yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Sejak saat itu, terdapat spekulasi yang terus-menerus mengenai kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, yang juga merupakan mitra dekat Washington.
Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Pada bulan Februari, Riyadh mengatakan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.
Namun pada bulan Mei, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat AS menyatakan bahwa kesepakatan masih dalam perundingan. Disebutkan juga bahwa pemerintah Saudi telah melancarkan tindakan keras terhadap warga negara yang menyampaikan kritikan terhadap perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 37.700 warga sipil Palestina. (hanoum/arrahmah.id)