TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Video yang mengerikan dikeluarkan oleh organisasi hak asasi manusia yang bermarkas di Yerusalem, B’Tselem, pada Selasa (24/4/2018), menunjukkan tiga tentara pendudukan “Israel” bersorak gembira setelah salah satu dari mereka menembak seorang pengunjuk rasa Palestina di Tepi Barat, menyebabkan kegemparan di media sosial.
Insiden itu terjadi pada Jum’at (13/4) lalu sekitar pukul 2 siang waktu setempat, ketika bentrokan meletus setelah sekitar 30 warga desa Madama di selatan Nablus, mencoba untuk menghancurkan hambatan yang ditempatkan oleh militer “Israel” untuk menuju rumah mereka, lansir Daily Sabah pada Rabu (25/4).
Tak lama setelah itu, 11 tentara pendudukan tiba di tempat kejadian dan penduduk melempatkan batu ke tentara dari jarak 50-80 meter, tentara melemparkan granat kejut dan tembakan dengan peluru karet berlapis baja ke arah penduduk desa, menurut laporan B’Tselem.
Tiga tentara kemudian terlihat dengan tenang mendiskusikan kapan dan siapa yang akan menembak, dengan satu orang mengatakan kepada rekannya untuk menunggu untuk memungkinkan warga mendekat.
“Kita membutuhkan satu pukulan bagus dan hanya itu. Itu akan mengajari mereka untuk tidak melempar batu,” ujar seorang tentara.
Setelah ‘berhasil’ menembak seorang pengunjuk rasa, tentara yang membidik tembakan itu melompat, dengan gembira berseru: “Aku memukulnya, anak pe****r!”
“Satu peluru tajam dan semua ini akan berakhir,” suara tentara lain terdengar bergumam.
Dalam bentrokan itu, tujuh orang Palestina menderita luka-luka dari peluru karet, dua di antaranya dibawa ke rumah sakit di Nablus.
Rekaman itu datang tidak lama setelah video lain dari seorang penembak jitu “Israel” yang menembak seorang pria Palestina yang tidak bersenjata di Jalur Gaza. Setelah membidik, penembak jitu dan teman-temannya terdengar bersorak dan tertawa. (haninmazaya/arrahmah.com)