SWAT (Arrahmah.com) – Akhirnya Pakistan mengamini desakan AS. Militer Pakistan telah mulai melaksanakan operasi melawan mujahidin Taliban di sebuah distrik yang tergabung dengan Lembah Swat.
Tentara mengaku-ngaku dalam pernyataan pada Minggu (26/4) bahwa mereka telah membunuh puluhan mujahid dalam operasi di Lower Dir, dan hanya seorang dari pihaknya yang tewas.
Namun para pejabat mengatakan bahwa kesepakatan Swat masih utuh, meskipun ada operasi.
“Kesepakatan damai tetap utuh – pemerintah tidak mencabut kesepakatan tersebut,” kata Farhatullah Babar, seorang juru bicara bagi Asif Ali Zardari, presiden Pakistan.
“Pada saat yang sama, pemerintah diharuskan juga untuk menyungkurkan para militan yang telah menghancurkan hukum dan tata-tertib yang telah ada.”
Juru bicara Taliban Mullah Mansoor Dadullah, sementara itu, mengumumkan bahwa para mujahid akan terus bertahan melawan operasi tentara yang diperintahkan oleh para penguasa munafik.
“Taliban tahu siapa-siapa saja orang yang mendesak diadakannya operasi. Kami mengenal mereka, mereka ada dalam daftar kami dan kami akan menargetkan mereka,” kata Dadullah.
Pakistan pun menyebarkan tentara paramiliternya ke daerah baratlaut yang telah dimasuki para mujahidin Taliban.
Kecaman terhadap kesepakatan Pakistan dengan para mujahidin di Swat yang kebanyakan datang dari pihak-pihak pro-Barat (baca: AS) mengatakan kesepakatan tersebut akan memperkuat Taliban dan beberapa hari belakangan ini AS semakin meningkatkan tekanannya pada Pakistan untuk melawan para mujahidin.
Jenderal David Petraeus, pimpinan pusat komando AS, mengatakan para petinggi Pakistan sebaiknya memusatkan pikiran pada ancaman besar yang dibawa oleh para mujahidin.
“Ancaman yang paling penting, paling mendesak bagi eksistensi negara mereka adalah ancaman yang dibawa oleh Taliban dan sindikatnya,” katanya. (Althaf/alj/ptv/arrahmah.com)