BAMAKO (Arrahmah.id) — Tujuh tentara bayaran dari kelompok kontraktor militer swasta Wagner Rusia tewas dalam serangan di Mali tengah yang diklaim oleh Jama’at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM) yang beafiliasi ke Al Qaeda di Afrika Utara.
Dilansir The Africa Daily Post (22/11/2024), Wagner sebelumnya mengalami kerugian besar dalam pertempuran pada Juli dengan pemberontak yang didominasi Tuareg dan kelompok militan Islam di dekat perbatasan Mali dengan Aljazair.
Mali dan negara tetangganya, Burkina Faso dan Niger, tengah berjuang untuk membendung kelompok separatis dan kelompok militan Islamic State (ISIS) dan Al Qaeda yang menduduki sebagian besar wilayah di Sahel selama 12 tahun terakhir.
Dilansir Reuters (23/11), kelompok SITE Intelligence yang memantau aktivitas militan di wilayah tersebut, mengatakan JNIM, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Kamis tersebut.
JNIM membunuh tujuh tentara bayaran Wagner Rusia dan menyita beberapa senjata, kata SITE.
Video yang dilihat oleh Reuters menunjukkan setidaknya lima mayat pria kulit putih berseragam tentara tergeletak di sekitar kendaraan militer setelah serangan. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut.
Foto-foto yang dibagikan oleh SITE Intelligence yang konon berasal dari JNIM menunjukkan mayat tentara yang berlumuran darah dan tak bernyawa serta beberapa kotak senjata dan amunisi.
Juru bicara militer Mali tidak dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan.
Sementara sumber militer Mali mengatakan dirinya melihat tujuh mayat termasuk pejuang Rusia, sementara dua pejabat lokal mengkonfirmasi serangan tersebut. Salah satunya mengatakan lima pejuang Wagner tewas.
Seorang konsultan yang bekerja di bidang keamanan di wilayah tersebut mengatakan serangan itu dilakukan oleh Katiba Macina, cabang JNIM, dan enam warga Rusia tewas. (hanoum/arrahmah.id)