SURIAH (Arrahmah.id) — Informasi yang dihimpun BBC menyebutkan Rusia menawarkan gaji 5.000 poundsterling atau US$7.000 atau sekitar Rp100 juta setiap bulan kepada tentara bayaran dari Suriah guna bertempur di garis depan bersama pasukan Rusia dalam perang di Ukraina.
Dia menyatakan tahu bahwa terjadi pembantaian di Ukraina. Namun, di sisi lain, dia juga melihat bahwa perang di Ukraina ini telah membantu warga Suriah yang miskin dan tidak mampu.
Dia mengatakan secara sukarela ikut berperang karena ada uang yang ditawarkan. Keluarganya pun disebut tak ingin dirinya pergi, namun mereka diberi tahu bahwa pihak keluarga akan menerima 37.000 poundsterling jika dia terbunuh.
“Dia mengatakan ada setidaknya 200 orang yang telah menjadi sukarelawan,” tulis BBC dalam laporannya, Rabu (30/3/2022).
Adapun, Pemerintah Ukraina dan LSM terkemuka Suriah menyatakan ada 14 pusat perekrutan tentara di negara tersebut.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk membawa ribuan tentara asal Timur Tengah untuk untuk ikut berperang melawan Ukraina.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan ada 16.000 sukarelawan dari Timur Tengah yang siap berperang di sisi Rusia. Pasukan tersebut akan mendukung Rusia di wilayah Donbass yang telah memisahkan diri dari Ukraina.
“Jika Anda melihat ada orang-orang dengan kemauannya sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kami perlu memberikan apa yang mereka butuhkan dan membantu mereka sampai di daerah konflik,” kata Putin sebagaimana dikutip Reuters. (hanoum/arrahmah.id)