CANBERRA (Arrahmah.com) – Lebih dari 1.000 tentara penjajah Australia akhirnya meninggalkan negeri Muslim Afghanistan, menandai akhir dari penyebaran yang meninggalkan puluhan tentara tewas dan ratusan mengalami luka.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott mengatakan pada Senin (16/12/2013) bahwa tentara telah membayar dengan “harga tinggi” selama misi 12 tahun-yang terpanjang dalam sejarah negara itu.
“Perang ini berakhir, bukan dengan kemenangan, bukan dengan kekalahan, tapi dengan harapan, dengan harapan bahwa Afghanistan akan menjadi tempat yang lebih baik dan Uruzgan khususnya menjadi tempat yang lebih baik,” klaim Abbott seperti dilansir Al Jazeera.
“Kami tahu mereka telah membayar dengan harga tinggi, 40 tewas dan 261 terluka,” lanjutnya mengumumkan jumlah kerugian yang mereka alami, namun seperti Amerika Serikat, sepertinya Australia menyembunyikan angka sebenarnya.
Pengumuman ini datang di tengah meningkatnya jumlah korban tewas di kalangan sipil di negara itu.
Canberra pertama kali mengirimkan pasukan ke Afghanistan pada tahun 2001 dan dikerahkan di provinsi Uruzgan sejak tahun 2005. (haninmazaya/arrahmah.com)