“Mereka membuat Makar dan Allah pun membuat Makar. Dan Allah itu Maha Pembuat Makar”. (QS. Ali Imron : 54).
Seorang tentara AS dengan pangkat mayor mengamuk dan menembaki barak militer di Texas, AS, Kamis (5/11). Sebelas orang semula dilaporkan tewas namun seorang yang terluka kemudian meninggal sehingga jumlahnya mencapai 12 orang.
Pria bersenjata itu adalah Mayor Nidal Malik Hasan.Mayor Hasan dilaporkan sebagai seorang psikiater militer berusia akhir 30-an atau awal 40-an. Dia sekarang terluka setelah ditembak beberapa kali namun dalam kondisi stabil di tahanan. “Nyawanya tidak terancam,” kata Letjen Cone.
Dua tentara ditangkap setelah penembakan tersebut dan dijadikan tersangka, ujar Letjen Bob Cone, Komandan di Ford Hood, markas militer AS terbesar di dunia.
Dengan menggunakan dua pistol, Hasan menembak para tentara yang sedang melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum ditempatkan di Irak dan Afghanistan. “Seorang penembak melepaskan tembakan dan responsnya adalah tewasnya pasukan polisi,” ujar Cone.
Ia menambahkan, motif penembakan yang dilakukan oleh Hasan masih belum jelas. Presiden AS Barack Obama yang terus mengikuti perkembangan penembakan bak drama ini mengutuk serangan itu sebagai sebuah ledakan kekerasan yang mengerikan.
“Situasi ini cukup sulit ketika kita kehilangan para pemberani Amerika yang seharusnya bertarung di luar negeri. Hal ini mengerikan, bahwa mereka harus bertarung di sebuah pangkalan militer di wilayah Amerika,” kata Obama.
Senator negara bagian Texas, Kay Bailey Hutchison, mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan dari para jendera di Fort Hood, Hasan tengah disiapkan untuk dikirim ke luar negeri, entah Irak atau Afghanistan.
Menurut Lee, Hasan pernah berharap kepada dirinya agar Presiden Barack Obama akan menarik pasukan Amerika dari Afganistan dan Irak. Nyatanya, Obama justru ingin menambah pasukan ke Afganistan. Harapan Hasan itu juga mendapat kritikan dari para koleganya, yang mendukung perang.
Hasan diketahui masih berstatus lajang dan tidak memiliki anak. Dia lulusan Universitas Virginia Tech dengan gelar sarjana bidang biokimia pada 1997.
“Saya syok dan sedih oleh kekerasan yang meletup di Ford Hood yang menghilangkan sejumlah nyawa para pemberani kita dan yang juga melukai yang lainnya. Hati saya berada bersama orang- orang yang mereka kasihi. Saya tahu semua warga AS memberikan perhatian terhadap para tentara dan keluarga mereka yang mengalami tragedi ini,” ujar Hutchison.
Fort Hood, dekat kota Killeen adalah pangkalan terbesar Amerika di dunia. Pangkalan yang menampung 40.000 tentara ini terletak antara Austin dan Waco sekitar 100 kilometer dari kedua kota.
Letjen Cone menjelaskan, penembakan dimulai sekitar pukul 1330 waktu setempat di pusat personalia dan kesehatan di Fort Hood dimana tentara siap-siap untuk dikirimkan buat pemeriksaan terakhir kesehatan.
Pria bersenjata memiliki dua senjata, satu senjata semi otomatis yang “mungkin menjelaskan tingkat penembakan,” Letjen Cone.
Wartawan BBC Adam Brookes di Washington mengatakan kesatuan di Fort Hood termasuk yang akan dikirim ke Irak dan Afghanistan dan sebagian harus pulang dari sana. Pangkalan itu merupakan pusat yang menangani stress akibat perang, kata wartawan BBC
[AFP/N-3]