WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang tentara AS yang tengah menjalankan tugasnya di Hawaii dengan pelatihan tingkat tempur tertinggi di Angkatan Darat ditangkap karena diklaim memberikan dukungan material untuk Daulah Islamiyah atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS, United Press International melaporkan pada Selasa (11/7/2017).
FBI menggunakan tim SWAT untuk menangkap Sersan Ikaika Erik Kang (34), seorang operator pengendali lalu lintas udara dari Divisi Infanteri ke-25, Komando Pasifik Angkatan Darat AS pada Sabtu (8/7). Mereka menuduhnya dengan “percobaan memberikan dukungan material atau sumber daya bagi organisasi teroris asing.”
“Kemungkinan penyebab penangkapan dibuat untuk kepentingan keamanan publik,” klaim Agen Khusus FBI Honolulu yang bertugas di Paul D. Delacourt.
“Kami percaya bahwa Kang adalah aktor tunggal dan tidak terkait dengan orang lain yang menghadirkan ancaman bagi Hawaii,” lanjutnya.
Menurut keluhan kriminal tersebut, Kang memberikan “dukungan material kepada ISIS dengan menyediakan dokumen militer terklasifikasi dan dokumen militer sensitif lainnya yang tidak terklasifikasi.”
Materi tersebut disinyalir akan Kang serahkan pada sejumlah orang yang akan digunakan oleh ISIS.”
Selain itu, Kang pun diduga menggunakan pelatihan tempur tingkat tinggi dan pengalaman bela diri campuran untuk melatih orang yang dia yakini sebagai anggota ISIS dan merekamnya sehingga rekaman tersebut dapat digunakan untuk melatih pejuang lainnya. Ia pun diduga membantu membayar sebuah pesawat tak berawak yang diyakini akan digunakan oleh ISIS.
Dia juga mengatakan kepada agen FBI yang menyamar bahwa dia ingin bergabung dengan ISIS.
“Orang-orang mungkin mengatakan bahwa bergabung bersama mereka [ISIS, -Red.] adalah aktivitas ilegal, tapi saya melihat bahwa mereka hanya berjuang melawan pihak yang melakukan genosida di sana,” kata Kang, menurut keluhan tersebut.
“Saya hanya akan pergi ke sana … dan melawan orang-orang yang melakukan genosida ini.”
Departemen Pertahanan AS mengatakan Kang sebelumnya adalah seorang prajurit yang sangat menginspirasi dan telah menerima beberapa penghargaan, termasuk Medali Pelayanan Perang Terorisme Global, Medali Kampanye Afghanistan dan Medali Kampanye Irak, dan Medali Perilaku Baik Angkatan Darat, lapor Hawaii News Now.
Kang pernah ditempatkan di Irak dari bulan Maret 2010 sampai Februari 2011, dan di Afghanistan mulai Juli 2013 sampai April 2014.
Menurut laporan yang diterima oleh FBI, Kang “menjadi radikal” pada awal 2016. Dia menyatakan ketertarikannya pada Islam, “topik anti-pemerintah,” dan negara Islam.
Angkatan Darat mengeluhkan hal ini pada FBI, yang mengirim agen rahasia untuk melakukan kontak dengannya. Kang dan agen rahasia tersebut telah melakukan beberapa diskusi dan Kang pernah mengatakan kepadanya bahwa satu-satunya organisasi teroris di dunia adalah Amerika Serikat. Dia juga mengatakan kepada pihak yang menyamar bahwa “Hitler benar, dia percaya pada pembunuhan massal orang-orang Yahudi.”
Setelah ditangkap, FBI mengatakan bahwa Kang mengaku ingin “membantu Negara Islam pada akhir 2015, karena dia melihat betapa tidak terlatihnya mereka untuk melakukan pertarungan tersebut.”
Pengacara Kang, Birney Bervar, mengatakan kepada NBC News bahwa Kang, “mungkin memiliki beberapa masalah kesehatan mental, namun pemerintah lalai untuk memberikan penanganan.”
Dia telah ditegur oleh Angkatan Darat sebelum tahun 2012 karena “mengancam untuk menyakiti atau membunuh anggota layanan lainnya, dan karena berpendapat pandangan pro-ISIS saat bekerja.” (althaf/arrahmah.com)