CHICAGO (Arrahmah.id) — Seorang mantan tentara Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengaku bersalah telah merencanakan serangan terhadap pangkalan laut Washington, atas nama Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Mantan tentara AS ini terancam hukuman maksimum 20 tahun penjara.
Xuanyu Harry Pang yang berusia 38 tahun ini, seperti dilansir AFP (28/2/2025), menyampaikan pengakuan bersalah pada awal November tahun lalu, namun baru diungkapkan ke publik oleh pengadilan distrik federal di Chicago pada Kamis (27/2) waktu setempat.
Menurut dokumen pengadilan, Pang berkomunikasi dengan seorang individu di Kolombia tahun 2021 lalu membahas tentang membantu serangan yang “melibatkan pelaku-pelaku asal Iran” untuk membalas kematian Jenderal Iran Qassem Soleimani, yang tewas akibat serangan drone AS di Irak tahun 2020 lalu.
Seorang agen Biro Investigasi Federal (FBI) yang menyamar sebagai afiliasi Pasukan Quds Iran, kemudian berkomunikasi secara online dengan individu yang ada di Kolombia tersebut, yang kemudian menghubungkannya dengan Pang yang pada saat itu bertugas di Pangkalan Angkatan Laut Great Lakes di Chicago Utara.
Pang kemudian beberapa kali bertemu dengan agen FBI yang menyamar itu untuk membahas rencana serangan terhadap Pangkalan Angkatan Laut Great Lakes.
“Pang menunjukkan foto-foto dan video di ponselnya yang menunjukkan beberapa lokasi di dalam Pangkalan Angkatan Laut tersebut,” sebut dokumen pengadilan tersebut.
“Dia juga menyediakan dua seragam militer AS — untuk dipakai para agen di dalam pangkalan selama serangan — dan sebuah ponsel yang dapat digunakan sebagai uji coba untuk detonator,” imbuh dokumen pengadilan itu.
Dalam kasus ini, Pang mengaku bersalah atas dakwaan berkonspirasi untuk menghancurkan peralatan pertahanan nasional dan beberapa dakwaan lainnya.
Dia menghadapi ancaman hukuman maksimum 20 tahun penjara dalam kasus ini.
AS menuduh Iran berupaya membunuh sejumlah pejabat tinggi di negara itu, untuk membalas kematian Soleimani. Presiden AS Donald Trump masuk ke dalam daftar pejabat tinggi AS yang diincar Teheran.
(hanoum/arrahmah.id)