AS (armnews) – Presiden AS, George W. Bush mengatakan, soal kehadiran pasukan Amerika Serikat (AS) di Iraq masih tak terbatas. Artinya, bisa masih lama.
Presiden Amerika Serikat George W. Bush dan Perdana Menteri Iraq Nuri Al-Maliki, Senin waktu Washington (kemarin WIB) berjanji sepakat tahun depan soal kehadiran militer Amerika tak terbatas di negeri yang dibekap perang tersebut.
Dalam satu videokonferensi tertutup, kedua pemimpin meneken pernyataan yang tak mengikat atas prinsip untuk negoisasi, menetapkan 31 Juli 2008 sebagai tanggal target untuk meresmikan hubungan ekonomi, politik dan keamanan.
Maliki mengumumkan di Bagdad bahwa kesepakatan tahun 2008 sebagai tahun final buat pasukan yang dipimpin Amerika Serikat beroperasi di Iraq berdasarkan mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bakal diganti kesepakatan bilateral. Mandat satu tahun PBB berakhir 31 Desember nanti.
Dalam dokumen yang diteken dan dipublikasikan Senin lalu, pakta keamanan baru bakal memicu pengakhiran sanksi-sanksi PBB yang dilansir setelah invasi Iraq ke Kuwait pada tahun 1990 dan mengembalikan kedaulatan penuh pemerintah di Bagdad.
“Semua justifikasi yang dibuat bekas rezim kini berakhir,” kata Maliki, merujuk ke Saddam Hussein, diktator yang dijungkalkan koalisi pada Maret 2003 yang kemudian dihukum gantung.
Di pihak Gedung Putih, “kaisar perang” Amerika, Letnan Jendral Douglas Lute menyebut perundingan tahun depan bakal membahas apakah Washington harus punya pangkalan permanen, jumlah tentara Amerika yang ditempatkan dan jangka waktunya.
Pemimpin Kongresional Partai Demokrat Nancy Pelosi kemarin dinihari menyalahkan Bush atas rencana meninggalkan pasukan Amerika di Iraq setelah periodenya berakhir Januari 2009.
Sebelumnya, pejabat militer Amerika mengatakan jika situasi keamanan di Iraq yang membaik akan memungkinkan penarikan lima ribu tentara Amerika bulan depan, pengurangan pertama dari pasukan Amerika sejak terjadi peningkatan jumlah pasukan awal tahun ini.
Kabar ini pernah disampaikan oleh jurubicara militer Laksamanan Gregory Smith. Smith mengatakan, mengatakan Juli mendatang, mereka kemungkinan sudah menarik sekitar 20 ribu pasukan, kalau situasi keamanan di Iraq memungkinkan. Dengan pernyataan Bush ini, menunjukkan, kemungkinan penarikan masih tidak jelas.
Sumber: Hidayatullah