PALU (Arrahmah.com) – Tentara Indonesia telah diperintahkan untuk menembak orang-orang yang tertangkap menjarah di pulau yang dilanda gempa dan tsunami di Sulawesi, ujar seorang kolonel pada Rabu (3/10/2018).
Polisi telah menangkap puluhan orang yang terlibat penjarahan di zona bencana di sekitar kota Palu.
Kolonel militer Ida Dewa Agung Hadisaputra mengatakan kepada AFP bahwa tentara kini diperintah untuk menembak orang-orang yang terlihat mencuri dari toko-toko.
“Jika ada penjarahan lagi, kami akan segera melepaskan tembakan peringatan dan kemudian melepaskan tembakan untuk melumpuhkan,” ujar Kolonel Ida Dewa Agung Hadisaputra kepada AFP.
Sementara itu, korban selamat masih berjuang melawan rasa haus dan kelaparan di mana persediaan makanan dan air bersih masih terbatas.
Menurut kantor kemanusiaan PBB, hampir 200.000 orang membutuhkan bantuan mendesak, di antaranya puluhan ribu anak.
Pejabat di lapangan mengatakan pemerintah telah membuka pintu untuk masuknya bantuan asing, namun belum ada mekanisme untuk pelaksanaannya.
Lambatnya bantuan membuat frustasi para korban. Bantuan baru mencapai sebagian daerah dan beberapa korban yang putus asa mengambil tindakan sendiri.
Memanjat tumpukan makanan dan puing-puing yang basah pada Rabu (3/10/2018), serta menggeledah sebuah gudang yang telah rusak, mencari apa saja yang bisa mereka ambil: susu kental manis, minuman ringan, beras, permen dan obat penghilang rasa sakit.
“Kami datang ke sini karena mendengar ada makanan,” ujar Rehanna, seorang mahasiswa berusia 23 tahun mengatakan kepada AP.
“Kami membutuhkan air bersih, beras.” (haninmazaya/arrahmah.com)