MARRAKESH (Arrahmah.id) — Seorang tentara Israel, Moche Avichzer, yang sedang berlibur di Marrakesh ditahan dan akan diadili oleh pengadilan Maroko karena melakukan kejahatan perang di Gaza, lapor The New Arab (22/9/2024).
“Pengadilan Banding di Rabat setuju untuk meninjau gugatan tersebut setelah melakukan beberapa upaya, mengklasifikasikannya ke dalam kejahatan terkait terorisme,” kata pengacara Maroko Najia El-Hadjaji, salah satu dari tujuh pengacara di balik gugatan tersebut.
Moche Avichzer sebelumnya telah berbagi unggahan liburannya di Maroko di Instagram tak lama setelah mengunggah foto di tengah reruntuhan saat bertugas di Gaza, tempat dia ditempatkan selama tiga bulan, kata The New Arab.
Unggahan Instagram-nya awalnya menampilkan foto dirinya mengenakan perlengkapan militer di Gaza, namun kemudian dihapus karena menimbulkan kegaduhan publik.
Namun karena jejak digitalnya sudah didapatkan banyak orang, ratusan orang Maroko yang tahu Avichzer ada di negara mereka, melakukan protes menuntut agar Avichzer ditahan dan diadili sebagai penjahat perang.
“Tindakan [nya] dianggap teroris berdasarkan hukum internasional dan Maroko,” demikian isi gugatan terhadap tentara tersebut.
Front Maroko Melawan Normalisasi, sebuah organisasi lokal yang menyerukan penangkapan dan persidangan atas kejahatan perang, sejak itu melakukan unjuk rasa untuk penangkapan dan persidangannya.
Demonstrasi terjadi di Marrakesh pada akhir Juli, dengan pengunjuk rasa menuntut diakhirinya perjanjian normalisasi Maroko dengan Israel, yang ditandatangani pada 2020.
Berdasarkan Undang-Undang Anti-Terorisme Maroko, penangkapan Avichzer telah berdasarkan ketentuan sekalipun dia orang asing yang melakukan kejahatan di luar negeri.
Pengacara yang menangani kasus ini masih belum yakin dengan hasilnya namun berkomitmen untuk mengejar keadilan, dengan menyatakan bahwa waktu akan menentukan apakah permintaan penuntutan mereka diterima atau tidak. (hanoum/arrahmah.id)