JAKARTA (Arrahmah.com) – Berbagai isu yang menerpa bangsa akhir-akhir ini, sikap pemimpin bangsa yang dinilai tidak adil khususnya terkait penegakan hukum dan pilkada membuat gundah hati para ulama.
Kegundahan itu disampaikan pimpinan Majelis Az Zikra KH M Arifin Ilham ketika bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (17/4).
“SubhanAllah walhamdulilah diantara yang Arifin langsung sampaikan ke ayahanda Jokowi dalam pertemuan sore ini yang juga dihadiri para alim ulama yang diundang di istana adalah, Rasa ketikadilan pemerintah dalam hukum dan pilkada, mayoritas dipaksa tunduk pada minoritas, penegakkan hukum yg tidak serius terhadap penista agama, terdakwa tetap jadi gubernur, bagi sembako tim kotak yang dikawal aparat dan sebagainya,” jelas KH Arifin Ilham di Jakarta, Senin (17/4).
Dalam pertemuan itu, Ustadz Arifin juga meminta agar Sekjen Forum Umat Islam Ustadz Muhammad Al Khathath, Jawara Betawi H. Abu Bakar bin Sadeli, serta mahasiswa yang masih ditahan kepolisian agar segera dibebaskan.
Lebih lanjut, Ustadz Arifin Ilham menegaskan bahwa pemerintah wajib menjunjung tinggi semangat pilkada yang damai, bersih, adil dan netral, ujar
Ia juga menyampaikan aspirasi umat Islam mengenai ketidakadilan terhadap proses peradilan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Ahok.
“Pejuang keadilan untuk penista agama dianggap anti Pancasila dan anti kebhinekaan, sementara penista dianggap lebih Pancasilais. Ini sangat jauh dari fakta hukum, keadilan dan hati nurani,” pungkasnya.
Ia juga mengingatkan kepada Presiden Jokowi bahwa beliau adalah Presiden NKRI, bapak negara, bapak rakyat, bapak semua partai, suku, bangsa dan agama. Wajib bersikap tegas, jelas, adil dan penuh kasih sayang untuk kemaslahatan negara tercinta ini.
“Alhamdulillah beliau menanggapi dengan serius,” ungkap Ustadz Arifin Ilham.
Dia juga mendokan semoga Allah memberkahi NKRI.
(ameera/arrahmah.com)