SOLO (Arrahmah.com) – Setelah sholat Jumat (11/01/2013) aktivis Muslim Solo yang menamakan diri Gerakan Anti Maksiat (GAM) mendatangi Amazone, sebuah tempat pijat Siatsu Amazone di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar.
Seperti disampaikan dalam rilis Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), hal ini dilakukan, karena sebelumnya GAM sudah melayangkan surat untuk menghentikan kegiatan, namun belum ada respon.
Nuraina selaku Ketua GAM meminta Amazone ditutup, mengingat data temuan GAM di Amazone tidak sekedar pijat plus. Namun juga sudah memberikan fasilitas yang potensial untuk prostitusi.
Berangkat dari Masjid Al Wustho Mangkunegaran Banjarsari Solo, rombongan yang terdiri dari Nuraina Ketua GAM, Anis Prijo Anshori (TPM), M. Syaifuddin (TPM), Endro Sudarsono (LUIS) serta beberapa orang lainya menuju Amazone.
Sesampai di Amazone, rombongan GAM direrima langsung oleh Santoso Pemilik Amazone, Ahmad Raharjo personalia, serta Iwan selaku Manajer. Tampak hadir puluhan aparat dari TNI dan Polres Karanganyar.
Pihak Amazone mengaku sudah menerima surat dari GAM, dan berterima kasih atas kontrol serta masukannya. Amazone sendiri beroperasi sebelum puasa kemarin.
Syaifudin menyampaikan temuannya bahwa di Amazone telah digunakan untuk perbuatan asusila dan sudah meresahkan masyarakat. Sementara itu Anis Prijo Anshori mengingatkan bahwa kejahatan bisa muncul tidak hanya berasal dari niat, namun bisa muncul dari kesempatan. Dalam hal ini desain ruangan Amazone mendukung sekali untuk Mesum.
Sementara itu, Kasat Intel Karanganyar AKP Waliyana yang turut hadir berjanji akan menindak lanjuti temua GAM, dan meminta kedua belah pihak tetap menjaga kondusivitas Karanganyar.
Amazone juga mempersilahkan perwakilan GAM untuk melihat ruangan standard dan VIP. (bilal/arrahmah.com)