AMBON (Arrahmah.com) – PT. Telkom Indonesia akan menambah fungsi pesawat telepon rumah di Ambon menjadi sistem penangkap isyarat gelombang siaran televisi, sehingga pemakaiannya tidak perlu lagi menggunakan antena.”Rencananya, penambahan fungsi telepon rumah itu akan diberlakukan di Ambon pada 2011,” kata Humas Telkom Area Ambon, Benny Masela, kepada ANTARA di Ambon, Selasa (31/8/2010).
Ia mengatakan, inovasi terbaru dari Telkom Indonesia itu merupakan salah satu dari kiat-kiat mereka untuk tetap mempertahankan pemakaian produk telepon rumah yang dinilai sudah kuno karena dewasa ini masyarakat dinilai lebih suka menggunakan telepon genggam. “Dengan adanya regulasi seperti itu, setiap operator telepon diharuskan menciptakan layanan menarik agar produknya tetap dipakai oleh masyarakat,” katanya.
Menurut Masela, dibandingkan provider lainnya, saat ini Telkom dinilai sangat siap dalam penambahan fungsi tersebut karena memiliki infrastruktur yang mendukung, yakni jaringan kabel dan pengguna di seluruh Indonesia, sehingga teknologinya bisa lebih cepat dikembangkan. “Direksi kami akan mencanangkannya di berbagai kota besar di Indonesia pada November 2010,” katanya.
Ia menjelaskan, sebelumnya Telkom telah melakukan penambahan fungsi internet pada produk mereka itu, yakni penggunaan perangkat Speedy yang dihubungkan dengan pesawat telepon rumah dan komputer. “Kedepannya, pesawat telepon rumah tidak hanya bisa digunakan untuk menelepon saja, tetapi juga untuk internetan dan nonton televisi,” ujarnya.
Masela menyatakan, kedepannya, tiap Kabupaten di Maluku akan dihubungkan dengan jaringan internet, karena selama ini hanya Kota Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Tual yang memiliki layanan tersebut. “Memang jauh lebih efektif menggunakan jaringan kabel bawah laut, tapi investasinya lebih besar karena Maluku merupakan daerah kepulauan. Untuk itu, kami akan menggunakan satelit yang bisa menghubungkan antar Base Transceiver Station (BTS) hingga ke daerah-daerah terpencil,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini di Maluku ada sekitar 30 ribuan pengguna saluran telepon rumah yang mengalami penurunan sebesar 25 persen pada 2005 karena masuknya jaringan telepon selular. “Kita pernah mengalami penurunan penggunaan jaringan Telkom, tapi akhirnya naik lagi dan stabil,” kata Benny Masela tanpa menjelaskan angka penurunannya. (rep/arrahmah.com)