WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pasca bocornya sejumlah telegram milik Amerika Serikat ke tengah-tengah publik oleh situs Wikileaks, para diplomat AS harus siap-siap menghadapi berbagai macam tindakan pemboikotan, lansir Reuters pada Minggu (5/12/2010).
Hal ini pula yang dikeluhkan oleh para diplomat dan mantan diplomat yang mengatakan pemberitaan media mengenai telegram rahasia diplomat AS yang bocor ke tangan Wikileaks membuat mereka kewalahan.
“Sejauh ini kami menjadi disibukkan,” kata salah seorang diplomat yang berbicara dengan kondisi anonim. “Hal ini sungguh-sungguh buruk bagi kami. Saya tidak berlebihan.”
“Jujur, tidak ada satu orang pun yang ingin berbicara lagi dengan kami,” tambahnya. Ia pun menyatakan kondisi pemboikotan semacam ini kemungkinan akan terus berlangsung dua sampai lima tahun serta butuh waktu yang tidak singkat untuk memulihkan kembali kepercayaan publik terhadap diplomat AS.
Sekitar 251.287 telegram yang dikirim dari kantor kedutaan AS telah dibongkar dan memperlihatkan banyak kelicikan AS di dunia internasional. Menurut data resmi AS, sudah ada hampir 1.100 telegram yang sudah dimuat oleh sejumlah media dan Wikileaks hingga Jumat lalu. Kemungkinan besar 250.000 telegram lainnya akan mengancam dan mempermalukan Washington juga pemerintah asing lainnya dalam beberapa bulan mendatang. (althaf/arrahmah.com)