TEL AVIV (Arrahmah.id) — Setidaknya dua orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangkaian bersenjata di Tel Aviv pada hari Kamis (7/4/2022) malam.
Beberapa jam setelah penembakan, tersangka pria bersenjata itu masih buron. Ratusan petugas polisi Israel, unit anjing, dan pasukan khusus melakukan perburuan besar-besaran di pusat kota Tel Aviv. Mereka mencari tersangka dari gedung ke gedung di pemukiman padat penduduk.
Amichai Eshed, komandan polisi Tel Aviv, mengatakan penembak melepaskan tembakan ke bar yang ramai sekitar pukul 9 malam waktu setempat dan kemudian melarikan diri dari tempat kejadian.
“Dugaan kami dia masih di sekitar sini,” kata Eshed kepada wartawan, seperti dikutip dari Al Jazeera (7/4).
Rekaman langsung dari penyiar Kan Israel menunjukkan polisi membanjiri daerah itu dan mengarahkan senjata mereka di lantai atas sebuah gedung.
Setidaknya satu serangan terjadi di jalan Dizengoff yang merupakan nongkrong akhir pekan yang populer.
The Times of Israel melaporkan bahwa 2 orang tewas setelah sebelumnya dibawa ke Ichilov Medical Center. Di rumah sakit itu ada delapan korban lainnya yang sedang dirawat intensif karena kondisinya yang kritis.
Motif penembakan hingga kini belum jelas, namun diduga ini aksi ini terinspirasi aksi beberapa militan Islamic State (ISIS) yang pekan lalu melakukan serangan yang menewaskan belasan orang di Israel.
Sebelumnya pada 22 Maret, empat orang Israel tewas dalam serangan penikaman di Be’er Sheva oleh militan ISIS.
Lima hari kemudian, dua petugas polisi perbatasan tewas dalam serangan penembakan ISIS di Hadera. Pada tanggal 30 Maret, dua orang Israel, dua warga negara Ukraina, dan seorang polisi tewas dalam serangan penembakan di Bnei Brak.
Utusan Amerika dan Eropa untuk Israel dengan cepat mengutuk penembakan ini.
Berbeda dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas yang menguasai Jalur Gaza, mereka memuji serangan itu tetapi tidak mengaku bertanggung jawab.
“Operasi perlawanan adalah respons alami terhadap kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina,” kata pejabat senior Hamas Mushir al-Masri kepada Al Jazeera. (hanoum/arrahmah.id)