COMES: Agresi Zionis Israel yang terus berkelanjutan di Jalur Gaza seakan tidak membuat para pejuang al Qassam merasa gentar dan putus asa. Saya militer Hamas ini justru menggencarkan tembakan roket ke permukiman-permukiman Yahudi di kota Sedirot, meskipun pasukan militer Israel besiaga di darat dan udara.
Dalam pernyataan militernya, Kamis (23/11), seperti dikutip The Palestinian Information Center, al Qassam menegaskan bahwa pejuangnya berhasil menggempur kota Sedirot dengan 6 roket dalam sehari kemarin.
Serangan ini adalah bagian dari serangkaian 16 aksi serangan yang dilakukan al Qassam dalam sehari kemarin. Mulai dari serangan roket, mortar, meriam anti tank dan berbagai jenis senjata lontar lainnya. Militer Israel mengakui, 16 serdadunya terluka, termasuk dalam serangan bom syahid di Jabalia kemarin.
Pihak Israel sendiri terus terang mengakui tidak mampu menghentikan roket-roket yang ditembakan pejuang Palestina, terutama dari al Qassam. Kekuatan al Qassam ini telah memunculkan banyak tanggapan berbagai kalangan Israel mulai dari masyarakat sipil, politisi maupun militer Israel sendiri. Semua upaya militer yang dilakukan Israel tidak membuahkan hasil menghentikan roket-roket tersebut.
Sejumlah pakar militer dan intelijen Israel menyatakan, selama bertahun-tahun Israel telah kehilangan kemampuan meningkatkan teknologi guna menghalangi roket al Qassam. Untuk itu mereka memintah pemerintah Israel tidak hanya sekadar memberi janji kosong kepada para warga imigran Yahudi.
Seorang pakar militer Israel bahkan memperkirakan, sekiranya ada teknologi untuk menangkal serangan roket al Qassam, maka hal itu baru bisa direalisasikan dalam dua atau tiga tahun mendatang. Sejumlah pakar militer Israel telah berupaya mencari cara yang tepat untuk menangkal roket al Qassam, namun sampai saat ini hasilnya masih belum kehlihatan. Sehingga ada inisiatif apakah harus membuat senjata laser penangkap roket, ataukah harus dibuat rudal penangkal serupa?
AS dan Israel telah memiliki proyek senjata penangkal rudal. Tapi proyek pengembangan senjata itu dihentikan. Karena AS menuding, salah satu utusan Zionis dalam proyek ini dicurigai telah mengambil rahasia teknologi tersebut, dan karenanya orang tersebut diminta kembali dan tidak terlibat dalam proyek tersebut. Akhirnya, sampai saat ini Israel belum menemukan teknologi yang efektif untuk menangkap roket-roket al Qassam. (seto/swaramuslim)