VENDOR notebook terus berbenah, menyiasati persaingan yang kian menajam dengan menghadirkan teknologi termutakhir. Begitu canggihnya, hingga membuat pengguna tercengang.
Pekan depan, Dell bersiap memberi kejutan. Momen akhir tahun ini dimanfaatkan vendor asal Texas, Amerika, itu untuk menghadirkan produk spesialnya di Indonesia. Targetnya adalah para profesional dan eksekutif dengan mobilitas tinggi yang membutuhkan performa berkomputasi maksimal.
Dell Latitude E6400 ATG disebut-sebut sebagai road warrior, bukan tanpa alasan. Notebook berpenampang 14,1 inci dengan desain semi-rugged itu telah memenuhi berbagai uji coba dalam standar militer. Termasuk ketahanan terhadap debu, goresan, getaran, kelembaban, bahkan api!
Ini sebenarnya bukan yang pertama. Karena beberapa vendor sudah terlebih dulu merilis produk berfitur serupa. Kita masih ingat tiga varian HP EliteBook yang dirilis belum lama ini.
Fitur-fitur yang dimiliki EliteBook 2530p, 2730p, dan 6930p jelas bikin geleng kepala. Kibor ketiganya solid, mampu menahan tumpahan cairan. Cangkang dari magnesium alloy 6 kali lebih tahan gores dibanding notebook lainnya. Tes militer MIL-STD 810F pun dilahap, meliputi tingkat keandalan penggunaan perangkat dalam temperatur ekstrim.
“Jika pebisnis mencari laptop yang tangguh digunakan dalam perjalanan, maka mereka akan mencari HP EliteBook,” jelas Martin Wibisono, Country Business Director, Personal Systems Group, HP Indonesia.
Pekan lalu, Toshiba juga pamer teknologi saat merilis Toshiba Portege R600. R600 adalah notebook termahal yang pernah dijual di Indonesia. Harganya mencapai Rp46 juta. Dengan harga semahal itu, Toshiba memanjakan pengguna dengan fitur-fitur sophisticated.
Pertama, teknologi transflective yang membuat layar tetap jelas di bawah sinar mahatari. Penggunaan SSD (solid state disk) berkapasitas 128GB memangkas berat R600 hanya 979 gram saja. Baterainya pun mampu bertahan hingga 9-10 jam. Juga ada DVD SuperMulti Drive 7 mm, yang tertipis di dunia. Dalam uji coba, R600 telah dijatuhkan berkali-kali ke lantai baja dari ketinggian 76,2 cm.
President Director PT Techking Enterprises Indonesia Gunawan Nugroho mengatakan bahwa R600 ditargetkan pada segmen khusus, masyarakat menengah ke atas yang membutuhkan laptop lebih dari fungsi, melainkan juga simbol status.
Lenovo sendiri berusaha memberikan gimmick dalam desain. Seri ThinkPad T400 memiliki pegangan di belakangnya, seperti tas. Saking tipisnya, rata-rata notebook Lenovo gampang dipegang dari segala sisi, hingga ujungnya sekalipun.
“Kekuatan engsel Lenovo lebih dari 1.000 kali sehingga lebih ergonomis. Bahkan desain keyboard yang lebih kecil dari ukuran notebook biasa ditiru kompetitor,” jelas Country Manager Relationship Business Lenovo Indonesia Sandy Lumi.
Yang terbaru, lanjut Sandy, adalah teknologi VeriFace untuk pengenalan wajah sebagai kunci (password), dan tombol sekali sentuh untuk data recovery.
Mengekor kesuksesan MacBook, Lenovo berangan memproduksi notebook dengan kibor setipis kertas atau memiliki papan ketik virtual. Selain netbook N10 dengan layar sekualitas HDMI dan tahan air, ASUS menggelontorkan seri G50 untuk gamers. Fiturnya, jelas tidak main-main. Dibekali dengan kapasitas baterai 9 sel, RAM 4 Gb, HDD 320GB, kartu grafis NVIDIA GForce 9700 dan webcam 2MP.
ASUS juga mengklaim bisa menyelamatkan data dari notebook yang sudah terbakar. “Itu berlaku pada semua seri yang sudah dikeluarkan,” jelas Imanuely, Channel Specialist Notebook ASUS Indonesia.
BenQ sendiri baru merilis seri JoyBook Lite U101. Seri ini menawarkan antigores, tahan banting dari ketinggian 76 cm, hingga diduduki beban 50 kg. “Netbook JoyBook Lite telah melalui 28 jenis pengujian. Selain mungil, juga tahan banting,” ujar Famella, Managing Corporation BenQ Indonesia. (sindo)