JEDDAH (Arrahmah.com) – Kementerian urusan Haji mempercayakan kepada kerjasama dan teknologi untuk menjamin kenyamanan dan kepuasan pengalaman Haji bagi para jamaah, menurut laporan Al-Watan, seperti dilansir Saudi Gazette pada Kamis (10/9/2015).
Menteri urusan Haji Bandar Hajjar mengatakan bahwa kementerian telah sangat mengedepankan teknologi sebagaimana seluruh proses pengaturan Haji dilakukan melalui e-portal kementerian tersebut.
“Kementerian telah bekerja pada portal ini selama dua tahun. Para jamah bisa menjadwal tanggal keberangkatan dan kedatangan mereka, memilih penyedia layanan mereka dan layanan-layanan lainnya melalui portal ini.”
“Tujuan dari portal itu adalah untuk memfasilitasi beberapa proses Haji dan menjamin hak-hak para jamaah dan penyedia layanan,” kata Hajar. Dia juga mengatakan bahwa portal memadukan harga-harga kelompok Haji dan meningkatkan transparansi antara para jamaah dan para penyelenggara kelompok.
“Kementerian berusah melakukan yang terbaik untuk menjamin bahwa ibadah Haji tetap menjadi aktivitas ruhani dan suci bagi para jamaah. Kami tidak mengizinkan para jamaah atau individu lainnya untuk menggunakan ibadah Haji untuk mempromosikan pandangan-pandangan partisan, baik politik maupun agama,” kata Hajjar.
Hajjar mengatakan bahwa kementerian Haji tidak memungut biaya apapun untuk mengeluarkan izin ibadah Haji. “Para jamaah dari seluruh dunia harus menolak semua jenis tuntutan untuk pembayaran untuk mengeluarkan izin dari kantor-kantor pelayanan Haji. Tujuan kami adalah untuk membuat palaksanaan Haji menjadi proses yang semudah mungkin,” katanya.
Hajjar menambahkan bahwa kementerian menekankan kepada seluruh jamaah untuk mengantongi izin Haji untuk mencegah berjongkok-jongkok di situs-situs suci.
“Para jamaah yang jongkok di jalan-jalan dan tempat-tempat umum lainnya tidak hanya menyebabkan masalah bagi polisi tetapi juga bagi para jamaah yang resmi yang melakukan ibadah Haji melalui jalur-jalur resmi. Pemandangan para jamaah yang tidur di jalanan bukanlah pemandangan yang sangat bermartabat, hal yang kami tidak ingin untuk menyoroti,” kata Hajjar.
Hajjar menekankan bahwa kementerian tidak memiliki bias politik apapun dan kementerian siap untuk membantu orang-orang dari berbagai negara yang mengalami ketidakstabilan yang membuat mereka belum bisa menunaikan ibadah Haji. (siraaj/arrahmah.com)