KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban Afghanistan memiliki manajemen yang baik dalam melakukan penyerangan-penyerangan terhadap tentara penjajah NATO dan AS, dari penyerangan-penyerangan ini, mereka berhasil merampas senjata-senjata mutakhir milik AS ke tangan mereka.
“Berdasarkan pembicaraan kami dengan Departemen Pertahanan, militan tak jarang menggunakan seragam AS dan teknologi infra merah AS sehingga mereka bisa berada dalam jarak yang sangat dekat dengan tentara AS dan NATO dalam pertempuran juga basis militer,” ujar Jonathan Meyer, Senin (22/6) seperti yang dilansir The Washington Times.
“Hal ini lebih berisiko tinggi daripada serangan bunuh diri.”
Laporan pun mengatakan karena penggunaan teknologi infra merah yang diciptakan AS, Taliban dapat menghindar dari serangan-serangan AS dan NATO, karena teknologi ini seperti sebuah tanda pengenal yang dirancang untuk mengetahui perbedaan musuh dan teman, sehingga tentara AS tidak melakukan serangan terhadap teman sendiri dalam satu medan pertempuran.
“Tentara musuh yang menggunakan ini (teknologi infra merah) dapat melindungi dirinya karena ia terlihat sebagai teman, sangat bermanfaat dalam pertempuran di malam hari, sangat membahayakan tentara AS,” ujar laporan tersebut.
Berpindahnya senjata-senjata AS hingga membahayakan AS sendiri biasanya terjadi saat mujahidin menyerang konvoy AS di Pakistan dan Afghanistan.
Banyak laporan yang mengatakan bahwa teknologi yang digunakan mujahidin juga persenjataan milik mereka jauh lebih baik dari yang dimiliki AS, mujahidin juga semakin kuat menguasai media, terutama media on line.
Para pembuat hukum AS merasa khawatir atas laporan yang beredar ini, mereka menuntut pemerintah AS mengambil langkah nyata untuk menghentikan aksi mujahidin. (haninmazaya/IOL/arrahmah.com)