Meski AS membantah terlibat dalam penculikan seorang diplomat Iran, Teheran menyatakan AS-lah yang harus bertanggung atas keamanan dan keselamatan Jalal Sharafi, sekretaris kedua kedutaan besar Iran di Baghdad, yang diculik pada Minggu (5/2).
Militer AS di Irak mengatakan, pihak berwenang di Irak sedang menyelidiki kasus penculikan itu dan sudah menangkap empat orang untuk dimintai keterangan di kantor kementerian dalam negeri Irak.
“Apa yang kami tahu, pemerintah Irak sedang menyelidiki kasus ini dan tentu saja kami mematuhinya dan mendukung Konvensi Wina tentang diplomat. Tapi dalam hal ini, kami betul-betul tidak tahu banyak,” kata Tony Snow, jurubicara Gedung Putih.
Sementara itu, kementerian luar negeri Iran mengklaim, dari hasil penyelidikan terungkap bahwa keempat orang tersebut bekerja atas perintah AS. Namun koresponden al-Jazeera di Iran melaporkan, pihak kementerian dalam negeri Irak tidak membantah atau membenarkan klaim Iran tersebut.
Menurut jurubicara kementerian luar negeri Iran, Muhammad Ali Husseini, Sharafi diculik oleh sekelompok orang yang bekerja di bawah perintah AS.
“Berdasarkan informasi yang bisa dipercaya, kelompok yang telah melakukan aksi terorisme ini, bekerja di bawah supervisi pasukan AS. ”
“Republik Islam Iran, dengan keras mengecam tindakan agresif yang telah melanggar hukum internasional,” tegas Ali Husseini.
Jurubicara militer AS di Baghdad, Letnan Kolonel Christopher Garver, juga membantah pasukannya maupun pasukan Irak terlibat dalam aksi penculikan itu. “Kami sudah memeriksa unit-unit kami dan tidak ada satupun unit MNF-I yang terlibat dalam insiden itu,” kata Garner.
MNF-I atau Multinational Forces-Irak adalah unit pasukan khusus Irak yang dilatih dan berada di bawah komando militer AS.
Menurut sejumlah pejabat Iran dan Irak, Sharafi diculik ketika sedang melintas di sekitar kota Baghdad. Penculiknya diperkirakan berjumlah 30 orang, bersenjata dan mengenakan seragam kesatuan tentara Irak.
Seorang pejabat Irak mengungkapkan, pasukan Irak dengan menggunakan dua kendaraan berhasil mengejar kendaraan yang membawa Sharafi sekitar pukul 06. 00 petang di sebuah kawasan Syiah dan membawa Sharafi dengan kendaraan lain ke suatu tempat.
Menyusul penculikan terhadap seorang diplomatnya, Iran pada Selasa (6/2) memanggil duta besar Irak, Muhammad Majid al-Syaikh dan duta besar Swiss, Phillipe Welti. Selama ini, duta besar Swiss berperan sebagai wakil AS di Iran.
Pada kedua duta besar itu, pihak kementerian luar negeri Iran menegaskan bahwa aksi penculikan bertentangan dengan hukum internasional, diplomatnya harus segera dibebaskan dan para pelakunya harus dihukum. (ln/aljz/eramuslim)