TEHERAN (Arrahmah.com) – Menteri Intelijen Iran, Esmail Khatib, memperingatkan pangkalan AS dan “Israel” di wilayah Kurdistan Irak agar tidak mencoba mengganggu keamanan Iran karena mereka “akan menghadapi respon yang agresif dan efektif” dari negaranya.
“Biarkan pihak kontra-revolusioner dan pendukung mereka di kawasan tahu bahwa dengan mencoba menembus keamanan Iran, mereka akan menghadapi tanggapan yang tegas dan menghancurkan dari angkatan bersenjata dan dinas keamanan Iran,” klaim Khatib seperti dikutip kantor berita Fars, Sabtu (25/9/2021).
Minggu lalu, koresponden Al-Mayadeen melaporkan pembunuhan gerilyawan dan penangkapan lainnya dalam bentrokan dengan keamanan Iran di perbatasan dengan Kurdistan Irak.
Laporan tersebut mencatat bahwa para gerilyawan itu berencana untuk melakukan serangan dan pembunuhan terhadap angkatan bersenjata Iran, dan bahwa senjata disita dalam kepemilikan kelompok “teroris” selama bentrokan di perbatasan Piranshahr.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, menegaskan bahwa negaranya “tidak akan mentolerir setiap gerakan bermusuhan di perbatasannya,” menekankan bahwa “Irak dan wilayah Kurdistan seharusnya tidak mengizinkan tentara bayaran AS. dan “Israel” untuk mendirikan kamp pelatihan di perbatasan kita.”
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani, mengatakan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi, pertengahan September, bahwa “aktivitas teroris di Kurdistan mengkhawatirkan,” menambahkan bahwa “aktivitas kelompok teroris di wilayah Kurdistan Irak menargetkan keamanan perbatasan antara kedua negara”, menunjukkan bahwa “para teroris harus diusir dari Irak utara.” (Althaf/arrahmah.com)