TEHERAN (Arrahmah.com) – Penyerang bersenjata dan bomber telah menargetkan dua simbol nasional penting Iran, meninggalkan 12 orang tewas dan melemparkan ketidaknyamanan di negara tersebut, di tengah meningkatnya ketegangan kawasan.
Serangan pada Rabu (7/6/2017) yang menargetkan gedung parlemen dan makam pendiri Republik Syiah Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, adalah tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami tidak memiliki serangan serupa di Iran untuk waktu yang lama,” ujar Reza Khaasteh, seorang wartawan dari Iran Front Page, seperti dilansir Al Jazeera.
Kelompok ISIS mengatakan bahwa pejuangnya melakukan serangan tersebut dan merilis video yang memperlihatkan pejuangnya berada di dalam gedung parlemen.
Keempat penyerang yang terlibat dalam pengepungan di gedung parlemen dan tiga lainnya di kuil Khomeini diklaim telah tewas.
Setelah serangan tersebut, pasukan Garda Revolusi Iran berjanji akan melakukan balas dendam terhadap ISIS dan pendukungnya bahkan saat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan “petasan” tidak akan mempengaruhi kehendak bangsa.
Serangan juga telah meninggalkan setidaknya 39 orang terluka. (haninmazaya/arrahmah.com)