TEHERAN (Arrahmah.com) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan bahwa perjanjian kerja sama antara Iran dan Cina sangat jelas, meski dibantah oleh mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.
Ahmadinejad mengatakan: “Bangsa Iran tidak akan mengakui perjanjian rahasia 25 tahun baru antara Iran dan Cina,” dan memperingatkan bahwa kontrak apa pun yang ditandatangani dengan negara asing tanpa sepengetahuan rakyat akan batal.
Kantor berita ISNA melaporkanpada Selasa (30/6/2020) kemenlu membanggakan kerjasama strategis ini dan menyebut siapapun yang ingin merusak hubungan bilateral kedua negara sebagai “musuh”.
Menteri menambahkan bahwa ketika perjanjian ditandatangani antara Presiden Hassan Rouhani dan timpalannya dari Tiongkok, Xi Jinping pada tahun 2016, itu disambut dengan sangat baik oleh pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei.
Mousavi menolak laporan yang mengklaim bahwa ada negosiasi baru tentang rencana kerja sama. Namun, dia mengatakan konten dari “perjanjian ini akan terungkap setelah difinalisasi.”
Mousavi membantah “laporan tentang kontrak 25 tahun dengan Cina,” menambahkan bahwa “dokumen itu adalah sumber kebanggaan dan mengamankan kepentingan kedua negara.”
Dia lebih jauh menyatakan niat Iran untuk memiliki hubungan jangka panjang dengan negara-negara yang memiliki hubungan baik dengannya. (Althaf/arrahmah.com)