DUBLIN (Arrahmah.id) – Senator Irlandia Richard Boyd Barrett pada Rabu (2/3/2022) menyoroti standar ganda yang dilakukan oleh negara-negara Barat, di mana mereka dengan lantang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, namun bungkam atas invasi “Israel” ke Palestina.
“Semua kutukan, kecaman terhadap Presiden Vladimir Putin karena menginvasi Ukraina seharusnya juga diterapkan kepada ‘Israel’ atas perlakuannya terhadap warga Palestina,” tulis Richars Barret dalam akun Twitternya.
Politisi Irlandia tersebut juga menyinggung masalah apartheid dan tindakan kemanusiaan yang masih menjadi masalah hingga sekarang ini di “Israel”.
“Terkait dengan laporan kejahatan dari Amnesti Internasional, yang menyatakan ‘Israel’ adalah negara yang sistem apartheid dan juga melakukan kejahatan yang bertentangan dengan kemanusiaan. Dan meminta diberlakukannya sanksi untuk menjamin agar sistem tidak manusiawi itu dihapuskan,” ucap Barrett dikutip dari video yang diunggah oleh Cordova Media.
Dengan menggebu-gebu, ia mempertanyakan sanksi yang harusnya diberikan kepada “Israel” yang telah melakukan penindasan terhadap Palestina selama puluhan tahun.
“Anda tidak pernah memikirkan sanksi [untuk ‘Israel’]. Sanksi terhadap 5 hari serangan Putin atas kejahatannya. 70 tahun penindasan terhadap Palestina justru tidak diberi sanksi. Kata apa yang Anda gunakan? ‘Tidak akan membantu jika dijatuhi sanksi,'” ungkapnya.
Richard pun meminta agar para pemimpin dunia konsisten dan tak menerapkan standar ganda terhadap negara manapun.
“Jika Anda ingin memiliki standar moral, maka itu haruslah konsisten. Jika tidak, maka itu bukanlah standar melainkan hanya olok-olokan saja,” ucapnya.
Menurutnya, tak ada yang mau mengakui “Israel” sebagai negara apherteid karena akan menyinggung negara pembela demokrasi.
“Menyebut negara ‘Israel’ sebagai apartheid akan menyakiti sejumlah negara yang saat ini menampilkan diri mereka sebagai pembela demokrasi, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan negara lainnya yang berhubungan dengan ‘Israel’, mendukung dan menyokongnya. Ini berarti bahwa Uni Eropa, mandat moralnya telah hancur,” Richard pun menyinggung Uni Eropa memiliki moral yang hancur karena adanya standar ganda yang diterapkan selama ini.
Video berdurasi 5 menit 35 detik tersebut diunggah oleh Parlemen Irlandia ketika menanggapi isu perang Rusia-Ukraina. Pernyataan Richard itu pun viral di media sosial dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. (rafa/arrahmah.id)