MEDAN (Arrahmah.com) – Tebaran abu vulkanik Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara hingga mencapai Kota Medan. Hingga Rabu (8/10/2014) malam tadi warga Kota terbesar ketiga di Indonesia ini masih merasakan tebaran abu vulkanik Sinabung, yang merupakan dampak masih terjadinya guguran awan panas dari gunung itu sejak sepekan terakhir.
Dikutip dari Antaranews, warga Perumahan Villa Gading Mas, Marindal, Medan, Dini menyebutkan, teras rumahnya terus diselimuti abu vulkanik hingga Rabu malam. Abu sudah dirasakan sejak pagi hari dan nyatanya berlangsung hingga malam hari.
“Sudah dipel berulang kali, tetapi sebentar saja, abu sudah penuh di lantai teras,” kata Dini di Medan, Rabu (8/10/2014). Abu vulkanik itu menimbulkan sesak napas, sehingga Dini mengaku menggunakan masker sekalipun di dalam rumah.
“Semoga Sinabung tidak erupsi apalagi meletus, karena tidak terjadi saja, tebaran abunya sudah sangat mengganggu,” ucap Dini.
Abu vulkanik Sinabung juga mengganggu wilayah Deli Serdang dan Binjai, Sumut.
“Sudah beberapa hari abu vulkanik itu dirasakan, tetapi yang paling menyiksa atau mengganggu terjadi Rabu karena berlangsung hingga malam hari,” beber Anita, warga Jalan Irian Tanjungmorawa, Deli Serdang.
Abu semakin dirasakan karena pada Rabu 8 Oktober 2014, tidak terjadi hujan bahkan cuaca sangat panas sejak pagi hari hingga sore.
Aktivitas vulkanik masih tinggi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengaku aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi, sehingga potensi terjadinya letusan dan luncuran awan panas juga masih tinggi.
Dia menyebutkan, sekalipun tidak terjadi erupsi, tapi guguran awan panas hingga 89 kali. Pada Rabu hingga pukul 19.00 WIB telah terjadi 4 kali guguran awan panas dari puncak gunung itu.
Sutopo menjelaskan, dimulai pada pukul 00.45 WIB, guguran awan panas tercatat hingga sejauh 3.000 meter ke arah selatan. “Pada pukul 12.42 WIB jarak luncur juga sejauh 3.000 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.500 meter,” imbuh Sutopo.
Sedangkan sore hari yakni pada pukul 17.11 WIB terjadi luncuran sejauh 2.500 meter ke arah selatan dan tinggi kolom 1.000 meter. Serta, pukul 17.30 WIB sejauh 1.500 meter ke arah selatan dan ke timur.
Dia mengatakan pula, penanganan darurat Gunung Sinabung masih terus dilakukan meski status masih tetap Siaga (Level III). Adapun Jumlah pengungsi ada 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga yang berada di 16 tempat pengungsian.
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat, pembersihan abu vulkanik di seputaran daerah gunung itu khususnya Berastagi terus dilakukan termasuk membagikan masker kepada warga. (azm/arrahmah.com)