GAZA (Arrahmah.id) – Seorang tawanan “Israel” yang dibebaskan dari Jalur Gaza memuji perlakuan baik yang diterimanya dari para pengawalnya di Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina Hamas.
Dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel, Chen Almog Goldstein mengatakan bahwa “Para penjaga yang menahan kami (di Gaza) melindungi kami dengan tubuh mereka dari pengeboman”.
“Ketika kami bertanya kepada mereka apakah mereka akan membunuh kami, jawaban mereka adalah: kami akan mati sebelum Anda mati,” tambahnya.
Goldstein mencatat bahwa para penjaga “sangat dekat dengan kami, dan kami tidak ditinggal sendirian sesaat pun. Saya justru takut tentara (“Israel”) akan datang kapan saja. Saya takut akan hal itu.”
Menanggapi pertanyaan tentang bagaimana dia menghabiskan waktunya selama penahanan, dia berkata, “Saya bermain dengan putra-putra saya… dan putri saya, Agam, berolahraga sepanjang waktu.”
“Saya berlatih adu jotos dengan salah satu penjaga, namun sebelum itu, dia melingkarkan tangannya dengan handuk,” kenangnya.
Ketika host menanyakan alasannya, dia menjawab dengan mengatakan: “Mereka menghormati perempuan. Bagi mereka, wanita itu suci dan tidak boleh disentuh. Bagi mereka, perempuan adalah ratu.”
Tahanan tersebut juga berbicara tentang kedua putranya yang masih kecil, dengan mengatakan, “Mereka bermain dan menggambar, penjaga kami bahkan mengajari mereka beberapa permainan kartu.”
Sekitar 80 tawanan “Israel”, beberapa di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda, dibebaskan selama gencatan senjata satu pekan dari 24 November hingga 1 Desember dalam serangkaian kesepakatan pertukaran tahanan antara Perlawanan Palestina dan pemerintah “Israel”, yang juga menghasilkan pembebasan lebih dari 200 orang warga Palestina yang ditahan di penjara “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)