JIHADUL UMMAH
Syaikh Dr. Abdullah Al-Muhaisiny (Hafizahullah)
Akun Twitter : @mhesne
Sesungguhnya siapa saja yang menelusuri sejarah orang-orang yang dikaruniai kemenangan, maka akan didapati bahwa ada satu kesamaan di antara mereka yaitu mampu memindahkan dari jihad kelompok menuju jihad umat.
Inilah Shalahuddin Al-Ayyubi, tidaklah beliau membebaskan Al-Aqsha melainkan setelah beliau menyatukan umat, memiliterisasi umat dan mentarbiyahnya di atas dasar pondasi yang benar untuk kemudian melawan musuh-musuh yang selalu mengintainya.
Mula-mula Shalahuddin menghidupkan dua jabhah yang tidak mungkin bagi umat islam mengabaikannya, yaitu jabhah ulama dan jabhah para hakim dan menteri serta orang-orang yang memiliki pengaruh dan sebagainya.
Shalahuddin rahimahullah memulainya dengan menyatukan seluruh kaum muslimin, lalu mengirim ekspedisi militer ke selatan Mesir untuk mengamankannya dari arah selatan dibawah kepemimpinan saudara kandungnya Syah bin Ayyub.
Dan beliau juga mengirim ekspedisi militer ke Yaman dibawah kepemimpinan saudara kandungnya Al-Amir Syamsuddin Turon Syah bertujuan untuk pengamanan negeri di laut Arab dan Selat Babul Mandeb serta Laut Merah.
Dan ketika Nuruddin Mahmud Zanki wafat, Shalahuddin segera mengumpulkan penduduk Damaskus kemudian setelah itu menuju Homs dan Hamah serta Mosul selanjutnya mereka menyatukan barisan di bawah kepemimpinan beliau.
Dan bahwasannya target beliau pertama kali adalah menyatukan umat kemudian mengerahkan segala kemampuan untuk memerangi kaum salibis dan mengeluarkan mereka dari negeri-negeri Islam, membebaskan al-Quds dan mengembalikan kemuliaan kaum muslimin.
Serangan bangsa Mongol yang menghancurkan yang tidak menyisakan apapun, menyapu bersih satu-persatu wilayah Islam, sampai mereka tiba diperbatasan Mesir, telah membangkitkan perlawanan para pemimpin dinasti Mamalik.
Mereka tidak mencukupkan dengan menjauhkan bahaya bangsa Mongol dari mesir saja, karena perkaranya adalah perkara umat, merekapun terus mengejar tentara Mongol yang ditimpa kekalahan, untuk kemudian menyatukan Syam dan Mesir sebagai persiapan untuk membersihkan negeri-negeri Islam dari kaum salibis.
Dan inilah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, beliau mendorong semua orang bersatu untuk memerangi Tartar, dan beliau dengan gagah berani di depan pemimpin di Mesir, mengajak mereka agar mau membantu penduduk Syam.
Dan Daulah Murabithin –yang darinya nanti lahir sang komandan mujahid pahlawan peperangan zalaqah Yusuf bin Tashifin- adalah Daulah pemersatu bagi umat Islam dan sebagai memperbaikinya dan mengambil sebab-sebab kemenangan.
Dengan sebab tersebut umat Islam memiliki ‘izzah dan berpengaruh pada terjaganya harta benda milik kaum muslimin dalam kurun waktu yang lama bagi negeri Andalusia setelah negeri tersebut hampir jatuh sebelum terjadi peperangan zalaqah.
Bahkan sampai apa yang disebut jihad damai (demonstrasi dan protes-protes) kita dapati bahwasanya tidak akan sampai pada tujuannya sampai masyarakat tersebut melepas fanatik kelompok-kelompoknya.
Wahai para pemimpin jihad, orang-orang pilihan, para ulama umat, para pemikir, wahai para dokter, para insinyur, para akademisi, telah tiba saatnya menyatukan kalimat dalam rangka menegakkan syariat Allah. Sekali-kali kita tidak akan sampai pada jihad umat sehingga bersatu di dalamnya para ulama, satrawan, dokter, insinyur, masyarakat umum dan aktivis.
Sekali-kali tidak akan sampai pada jihad umat sehingga kita mampu membersihkan dari fanatik kelompok, tandzim-tandzim dan lain-lain dalam rangka menyatukan kalimat pada satu proyek yang dapat membangunkan umat.
Sekarang telah tiba saatnya untuk menghancurkan berhala berupa fanatik-fanatik kelompok yang menancap di hati-hati kita, sehingga wala’ kita, bara’ kita, kecintaan dan kemurkaan kita dibangun di atas fanatik kelompok tersebut sampai-sampai kita lupa akan tujuan utama dibentuknya kelompok tersebut.
Sekarang telah tiba saatnya bagi kita untuk meniti kebenaran semata yang selama ini kita cari dan kita membuang sikap memonopoli kebenaran pada diri kita atau kelompok kita dan hanya kitalah yang benar tanpa ada lagi keraguan di dalamnya, sedangkan kebenaran yang berada di luar kelompok kita adalah bathil.
Sekarang telah tiba saatnya bagi kita untuk meningkatkan ketundukan pada kebenaran yang akan meninggikan tandzim-tandzim kita untuk dapat melihat realita kita tanpa ada penutup berupa hizb dan kelompok yang akan menghalangi antara sesama kita dan perbaikan gerakan kita.
Sekarang telah tiba saatnya untuk menyatukan segenap lapisan suku bangsa pada jihad kita, karena adanya penamaan-penamaan seperti penamaan salafi jihadi, hanya akan membatasi jihad pada kelompok tertentu. Padahal Allah telah berfirman kepada nabi-Nya : “dan tidaklah kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi sekalian alam”. (Qs. Qs. Al-Anbiya : 107)
Dan dengan penamaan-penamaan tersebut, sebuah jamaah lain dari kaum muslimin menjadi terhalang untuk mendapatkan kemuliaan jihad dan mendapatkan kedudukan sebagai syuhada, dibawah apa yang dinamakan Hizbiyat (kelompok-kelompok) dan anti untuk menerima nasehat.
Kita belum mampu mengambil kisah Sa’ad ketika beliau keluar berperang, di dalam anggota tentaranya ada orang yang baik dan jahat bahkan ada peminum khamar. Hal itu dikarenakan kita membatasi khandaq kita akibat sikap hizbiyah dan fanatik eksklusif.
Dan kita juga belum mampu memegang kendali kaum muslimin dan memaksimalkan potensi para pemuda Islam untuk berkhidmad kepada dien dan jihad, sehingga kita mendapati mereka berada di suatu sisi sedangkan kita berada di sisi yang lain.
Wahai para pemimpin kami… Penduduk Syam telah bosan dengan perpecahan dan permusuhan. Sekarang telah tiba saatnya untuk kalian berkumpul dan memilih di antara kalian seorang amir (pemimpin) yang disetujui oleh ahlul halli wal aqdi yang kemudian seluruhnya membai’atnya.
Ambillah tindakan atau langkah yang akan dicatat oleh sejarah, yakni dengan berkumpul pada pemimpin yang satu sebagai langkah pertama. Cukup dengan memilihkan satu Amir disamping para pemimpin jama’ah tetap memimpin jama’ah-jama’ah mereka masing-masing.
Sesungguhnya Barat dan antek-anteknya di dalam maupun di luar negeri berusaha keras memetik buah jihad kalian dan kemenangan kalian, sedangkan kita masih saja terjerumus dalam perselisihan dan perdebatan. Bahkan rezim internasional telah mengangkat 3 pemimpin yang dia ketahui bahwa mereka tidak ada tandingannya di muka bumi ini, akan tetapi karena rezim internasional tersebut mengetahui begitu pentingnya langkah di atas (pengangkatan satu amir) maka mereka berusaha dengan mengambil tindakan antisipasi.
Wahai para pemimpin jihad… Allah menghendaki dari kalian kebaikan, dan janganlah mengabaikan umat yang mereka telah menggantungkan harapannya setelah kepada Allah yaitu kepada kalian. Mereka meletakkan di hadapan mata-mata kalian, anak-anak Syam yang butuh pertolongan dan teriakan-teriakan orang yang sudah tidak memiliki sanak keluarga lagi.
Jangan lupakan kami dalam do’a kalian
Muqawamah Media Team
(aliakram/arrahmah.com)