JAKARTA (Arrahmah.com) – Pergantian hari, pergantian bulan, pergantian tahun adalah seperti titian panjang, dimana setelah kita melewatinya sekian lama, kita akan menjumpai suatu titik akhir. Berhenti! Mati!
Semestinya pergantian hari, bulan, dan tahun merupakan pengingat bagi kita untuk menghitung-hitung seberapa banyak bekal yang sudah kita siapkan, membuat kita menunduk takut, tak mampu memamerkan wajah kesombongan dihadapan kekuatan waktu yang akan menggilas umur. Semakin mendekatkan kita ke padang kematian.
Tapi faktanya, pergantian tahun, khususnya tahun baru masehi, selalu diisi dengan kegiatan gegap gempita, ribut suara terompet, leduman petasan dan kembang api, dan kadangkala diisi dengan pesta minum-minuman keras dan zina. Miris!
Hal ini mengundang keprihatinan dari para ulama Muslim di belahan dunia, seperti Arab Saudi dan Malaysia yang mendesak pemerintah untuk secara resmi membatalkan acara perayaan tahun baru, karena itu merupakan budaya orang yahudi. Mudhoratnya lebih besar ketimbang manfaatnya. Ajang berbuat dosa dan juga menghambur-hamburkan uang. Dan yang pasti, perayaan malam tahun baru tidak ada tuntunannnya dalam Islam!
Berikut taushiyah Ustadz Muhammad Arifin Ilham berkaitan dengan perayaan tahun baru:
“Sikap mukmin terhadap perubahan waktu, tidak terjebak pada akhir tahun. Tidak ada (contoh, red) sunnahnya (dari Rasulullah, red) untuk merayakan tahun baru, bakar petasan, tiup terompet, saling mengucapkan selamat, apalagi sampai maksiat.
Ini perayaan yang sia sia, mubazir dan jauh dari Syariat ALLAH. “Dan janganlah kamu menghambur hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara saudara syaitan,” (QS Al Isro’: 26-27).
Rasulullah bersabda, “Dulu kalian memiliki dua hari untuk bersenang senang di dalamnya. Sekarang ALLAH telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik, yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha,” (HR An-Nasaai).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya meniup terompet, karena, itu tradisinya orang orang Yahudi (HR Abu Daud).
Majlis Ilmu & Zikir menggelar Tabligh Akbar, bertepatan pada malam tahun baru, bukan untuk merayakan tahun baru, tetapi dalam rangka AL AMRU BIL MA’RUF WANNAHYU ANIL MUNGKAR, karena sudah terlalu hebatnya maksiat dalam malam tahun baru itu.
Sungguh bagi orang beriman setiap hari adalah perubahan waktu, karena itulah orang-orang beriman terus SIBUK MUHASABAH DIRI, IBADAH, AMAL SHOLEH & DAKWAH. Insya Allah Tabligh Akbar 28 Safar/31 Desember, Selasa, malam Rabu, mulai ba’da magrib sampai pukul 21 00 di Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor.
Sebarkan kabar ini. Kalian pun punya andil dalam dakwah, sahabatku. Semoga Arifin dan kalian semua sahabatku fillah tetap selalu dalam HIDAYAH ALLAH hingga meninggalkan dunia yang sebentar ini dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH…aamiin.
Sumber: Facebook KH Muhammad Arifin Ilham
(ameera/arrahmah.com)