NEW DELHI (Arrahmah.com) – India tidak akan mengizinkan “migran ilegal” untuk tinggal, kata Menteri Dalam Negeri India yang juga merupakan presiden partai berkuasa, Bharatiya Janata (BJP), Amit Shah.
“Saya ingin dengan jelas mengatakan bahwa tidak satu pun migran ilegal akan diizinkan tinggal di negara tersebut oleh Pemerintah India. Itu adalah komitmen kami,” ungkapnya seperti dikutip oleh kantor berita PTI.
Shah membuat pernyataan tersebut saat berpidato dengan ketua menteri delapan negara bagian India timur laut pada sebuah program di Guwahati di Assam kemarin (8/9/2019).
Berbicara tentang Daftar Nasional Penduduk (NRC) Assam yang baru saja diterbitkan, pemimpin senior BJP mengatakan daftar warga diselesaikan sesuai dalam tenggat waktu yang terbatas.
“Berbagai orang telah mengajukan semua jenis pertanyaan tentang Daftar Warga Nasional (NRC) … Itu diselesaikan secara terikat waktu,” katanya.
Pada tanggal 1 September, India merilis NRC terakhir, daftar warga negara asli di negara bagian Assam, tidak termasuk 1,9 juta orang di tengah kekhawatiran mereka dapat dinyatakan tanpa kewarganegaraan, yang menurut India sebagian besar berimigrasi dari negara tetangga Bangladesh.
Setiap orang yang keluar dari NRC dapat mengajukan banding ke Pengadilan Orang Asing, dan batas waktu untuk mengajukan banding telah diperpanjang dari 60 hingga 120 hari.
Sementara itu, lebih dari 1.000 orang ditahan di enam pusat penahanan Assam untuk imigran ilegal yang kerap menarik perhatian para aktivis hak asasi manusia.
Menyusul pembebasan NRC, otoritas Assam mengatakan pihaknya akan meminta Bangladesh untuk mengambil kembali rakyat mereka ketika daftar warga negara terakhir ditelusuri hingga 1,5 juta orang asing.
Sementara itu, Menteri Keuangan negara bagian Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan kepada media: “Kami akan mendekati Bangladesh dan meminta mereka untuk mengambil kembali orang-orang mereka, tetapi selama waktu itu kami tidak akan mengizinkan mereka untuk memilih dan memberi mereka fasilitas tertentu.”
“Pemerintah Bangladesh adalah teman bagi India dan mereka bekerja sama dengan kami … Mereka sering mengambil kembali orang-orang mereka ketika kami mempresentasikan kasus-kasus imigrasi ilegal. Jumlahnya belum tinggi, tetapi sekarang kami akan memiliki proses untuk mengidentifikasi mereka.”
“Hanya karena nama orang tidak muncul di NRC tidak berarti bahwa mereka akan disebut orang asing dan dikirim ke Bangladesh,” katanya. (Althaf/arrahmah.com)